PHRI Selidiki Pemilik Hotel yang Potong Gaji Karyawan Gara-gara Hutang Panitia Pesparawi

0
163
Pembukaan Pesparawi 2022 silam di Prambanan (zukhronnee muhammad)

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY akan selidiki pemotongan gaji karyawan beberapa hotel yang pernah menjadi sarana pendukung penyelenggaraan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) 2022 lalu.

Pemotongan gaji ini diindikasikan untuk menekan biaya operasional hotel yang terus berjalan, pasalnya panitia Pesparawi masih belum melunasi pembayaran akomodasi pendukung bagi peserta Pesparawi lalu.

“Untuk masalah yang potong gaji ini PHRI belum dapat surat tapi hanya mendengar informasi itu,” kata Deddy Pranowo Eryono, Ketua PHRI DIY saat dikonfirmasi Senin (23/1/2023).

Deddy melanjutkan, pihaknya juga belum mengetahui hotel mana saja yang memutuskan untuk memberlakukan kebijakan tersebut. Dengan adanya surat resmi akan menjadi dasar hukum kuat untuk mengambil upaya lebih lanjut. 

Pihaknya akan memediasi jika benar terjadi pemotongan gaji karyawan hotel. Hal ini untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, sehingga karyawan hotel tetap mendapatkan hak-haknya. 

“Ini yang perlu kami cermati bersama kalau kita bisa mediasi itu berdasarkan surat. Bukan jarene (katanya, Red),” ujarnya.

Sementara Elektison Somi selaku kuasa hukum PT Digsi sebagai Event Organizer (EO) tengah menyiapkan gugatan ke Pemda DIY, LPPD DIY, LPPN, dan Kemenag. Langkah ini dilakukan usai menyampaikan somasi ke pihak-pihak terkait.

Menurut Somi, jawaban somasi Pemda DIY akan menjadi bukti bahwa yang merancang RAB total Rp68 miliar dan baru dibayarkan Rp30 miliar adalah mereka sendiri, dalam hal ini Pemda DIY, LPPD DIY, LPPN dan Kemenag. 

“Mereka mengakuinya di surat ini, kami juga sudah siapkan saksi-saksi untuk memenangkan gugatan ini,” ujarnya.

“Selain kekurangan RAB Rp38 miliar, kami akan tuntut mereka mengganti kerugian immaterial, karena kami imbas masalah ini,” ujarnya.

Argumentasi utama PT Digsi dalam gugatan ini, lanjut Somi, adalah perjanjian antara empat lembaga tersebut untuk bersama-sama menggalang dana untuk menutup kekurangan RAB. 

“Perjanjian itu kami ada buktinya, dan akan jadi poin utama gugatanya. Kami optimistis menang,” kata dia.