Wajah Pelaku Jelas Ada di Video, Korban Percobaan Perampasan Motor Ingin Pelaku Segera Ditangkap

0
123
Tangkapan layar video begal berkedok petugas samsat di Condongcatur (istimewa)

Trauma mendalam dialami oleh korban percobaan perampasan sepeda motor yang terjadi Selasa (2/5/2023) di perempatan Condongcatur, Sleman, Jogja. Bagaimana tidak, kejadian yang menimpa dua mahasiswa asal Magelang ini terjadi siang hari dan kondisi jalan sangat ramai.

“Trauma pasti, terutama bagi teman perempuan saya,” ujar Hyoga Hafidh yang merupakan salah satu korban pengendara yang motornya akan dirampas oleh pemuda yang mengaku petugas Samsat kota Jogja saat dihubungi Kamis (4/5/2023) malam.

Kedua pelaku yang mengaku petugas Samsat Kota Jogja memaksa korban untuk menyerahkan kendaraan dengan alasan menunggak kredit. Plat nomor luar Jogja pun dimanfaatkan pelaku dalam melancarkan aksinya.

“Padahal motor yang saya beli pada 2014 lalu dengan cara cash. Tidak menggunakan jasa leasing dan sejenisnya,” imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya Putri, Sahabat Hyoga adalah korban yang membonceng. Putri yang merupakan mahasiswi Hukum tersebut dengan berani merekam tindak-tanduk pelaku yang memepet kendaraan mereka, mengarahkan ke jalan sepi hingga sempat melakukan pemukulan terhadap Putri menggunakan handphone.

Keduanya memang cukup lama tidak ke Jogja, dalam ingatan Hyoga sudah setahun. Libur lebaran pun dipilih untuk silturahmi, jalan-jalan dan melintas di perempatan Condongcatur. Tak disangka mengalami percobaan perampasan tersebut.

Atas kejadian naas tersebut, keduanya telah membuat laporan ke Polda DIY pada Rabu (3/5/2023). Ia pun berharap pelaku segera ditangkap dan dijatuhi hukuman sesuai perbuatan agar jera, karena kasus seperti ini sudah berulang kali terjadi.

“Di video sudah sangat jelas buktinya, muka pelaku juga jelas terlihat, semoga segera diproses hukum para pelaku ini,” tegasnya.

Ia pun berharap kejadian yang dialaminya tak berulang ke orang lain, Hyoga meminta kepolisian meningkatkan sosialisasi terkait langkah-langkah yang harus dilakukan korban jika mengalami kekerasan jalanan, terutama perampasan barang berharga.

“Karena banyak orang awam yang minim pengetahuan seputar pelaporan, kemudian bagaimana jika disuruh visum yang ternyata gratis jika dilakukan di RS Bhayangkara. Dan hal-hal terkait lainnya,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu pegiat media sosial asal Jogja yang ikut mengunggah video perampasan oleh oknum yang mengaku sebagai petugas Samsat pada Selasa (2/5/2023) lalu mengalami intimidasi.

Kejadian ini terjadi pada Rabu (3/5/2023) di salah satu tempat hiburan di Jalan Solo, Yogyakarta. Saat berada di tempat hiburan tersebut, influencer ini diintimidasi oleh beberapa pemuda agar menghapus unggahan video yang juga telah diunggah oleh banyak akun media sosial lain. 

Kontributor: Zukhronee Muhammad