Wacana penggabungan Teras Malioboro 2 ke Beskalan atau berdampingan dengan Teras Malioboro 1 terus digaungkan. Pada peringatan setahun Teras Malioboro, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X kembali mengutarakan kebijakan ini didepan para pedagang.
Sultan mengatakan proses pemindahan pedagang Teras Malioboro 2 ke lokasi baru nantinya dilakukan secara bertahap. Saat ini, Pemda DIY telah melakukan pembebasan lahan di utara Teras Malioboro 1.
“Dalam perkembangannya memang nanti Teras 2 juga akan pindah ke sini (Teras Malioboro 1) tapi akan menggunakan tanah yang sebelah Utara. Kiri ini kebelakang sudah kami bebaskan,” papar Sultan.
Proses pembebasan lahan seluas kurang lebih 2.000 meter persegi tersebut sudah dilakukan sejak tahun lalu dengan anggaran senilai Rp40 miliar hingga Rp50 miliar menggunakan Dana Keistimewaan. Proses penyusunan detail engineering design (DED) untuk gedung baru bagi pedagang Teras Malioboro 2 sudah dirampungkan beberapa waktu lalu dan masih akan dievaluasi.
“Untuk Teras Malioboro 2 kami selesaikan dulu bangunannya. Karena kami juga akan memulai Galeri Malioboro (Jogja Planning Gallery-red) untuk tahun berikutnya setelah pindah untuk bisa bersamaan dengan selesainya kantor DPRD yang pindah ke Mlati,” lanjutnya.
“Sehingga gedung DPRD akan kita jadikan Taman Budaya sehingga kawasan itu kita kembangkan menjadi kawasan budaya di Malioboro. Semoga ini bisa kita lakukan sesuai jadwal yang kita planning selama dua tahun ini,” tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkyatsiwi menjelaskan tahun ini pihaknya berencana melakukan pembebasan lahan lagi untuk menampung ratusan pedagang di Teras Malioboro 2. Lokasi yang dipilih yakni di area Ketandan dengan luas kurang lebih 3.500 meter persegi.
“Karena kan tidak cukup kalau hanya di satu titik saja, sementara luas lahan yang di utara Teras Malioboro 1 ini hanya 2.000 meter persegi, makanya tahun ini rencananya akan kita bebaskan lagi yang di Ketandan untuk menampung pedagang Teras Malioboro 2. Semuanya lahan milik pribadi,” terangnya.
“Nanti tembus ke beskalan juga karena kan disana juga dibebaskan dari Dinas PU agar jadi bagian yang tersambung. Kantong parkir bisa di Beskalan itu kan sudah punya Pemda juga. Karena Teras Malioboro ini kan konsepnya memang kawasan, sehingga ekosistemnya padu, ada parkir, akses, dan lain sebagainya,” tutupnya.
Kontributor: Zukhronnee Muhammad