Kecelakaan kereta api yang terjadi di perlintasan Sentolo, Yogyakarta pada Rabu (25/9) telah memicu kerugian ekonomi signifikan bagi PT KAI Bandara. Insiden tabrakan antara truk dan KA Taksaka jurusan Gambir-Yogyakarta ini mengakibatkan gangguan operasional yang meluas, memaksa sekitar 140 penumpang mengajukan refund tiket.
Sosiawan Putra, Corporate Communications KAI Bandara, dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (26/9/2024) mengonfirmasi bahwa perusahaan mengalami keterlambatan pada tiga rute utama: KA 581 (24 menit), PLB 564A (41 menit), dan PLB 701A (16 menit).
“Kami sangat menyesalkan insiden ini dan dampaknya terhadap layanan kami,” ujar Putra.
Menanggapi situasi ini, KAI Bandara dengan cepat mengambil langkah untuk meminimalisir kerugian pelanggan. Pihaknya menawarkan refund penuh kepada semua penumpang yang terkena dampak.
“Langkah ini diambil sebagai upaya mempertahankan kepercayaan pelanggan di tengah gangguan layanan yang tidak terduga,” kata dia.
Insiden ini juga memicu evaluasi menyeluruh terhadap prosedur keselamatan di perlintasan kereta api. KAI berjanji untuk meningkatkan kampanye keselamatan dan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
Sementara itu, KAI Bandara tetap mengimbau calon penumpang untuk melakukan pemesanan tiket lebih awal dan memilih jadwal kereta yang memberikan waktu cukup sebelum keberangkatan pesawat.
“Kami menyarankan 2 jam sebelum penerbangan domestik dan 3 jam untuk penerbangan internasional,” Putra menjelaskan.
Meskipun menghadapi tantangan ini, KAI Bandara tetap berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik. Perusahaan telah menyediakan berbagai saluran informasi, termasuk website resmi dan media sosial, untuk memudahkan pelanggan mendapatkan update terkini mengenai layanan mereka.
Insiden ini menjadi pengingat keras akan pentingnya kepatuhan terhadap aturan keselamatan di perlintasan kereta api, tidak hanya bagi keselamatan publik tetapi juga untuk menjaga kelancaran operasional transportasi yang vital bagi perekonomian.