Dalam upaya memperindah kawasan Malioboro di Yogyakarta, puluhan karya patung unik menghiasi area tersebut. Karya-karya patung luar ruang ini merupakan hasil dari inisiasi para perupa Yogyakarta sebagai bagian dari Jogja Street Sculpture Project (JSSP) 2023.
Karya-karya ini dipamerkan di tempat umum hingga 28 Oktober 2023, Proyek ini juga merupakan ungkapan sukacita atas penobatan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai Warisan Dunia.
JSSP 2023 menjadi ajang bagi para perupa lokal untuk berkreasi dan mengekspresikan seni mereka dalam bentuk beragam patung yang menarik perhatian.
Setiap karya memiliki cerita dan pesan tersendiri yang ingin disampaikan kepada pengunjung. Kehadiran karya seni di ruang publik seperti ini juga mendorong apresiasi terhadap seni dan budaya, sekaligus memberikan ruang bagi para seniman untuk berbagi karya mereka dengan masyarakat luas.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, menjelaskan bahwa tantangan utama yang dihadapi oleh pematung adalah terkait dengan pengembangan gagasan dan konsep filosofis yang akan diberikan dalam karya seni mereka.
Menurut Dian, para pematung di Yogyakarta memiliki tanggung jawab yang besar dalam memberikan makna dan nilai tambah yang terkait dengan perjalanan hidup manusia, serta bagaimana manusia kembali kepada penciptanya.
“Ide-ide dan gagasan filosofis ini menjadi sumber inspirasi yang tak pernah habis, menciptakan sumur ide yang terus mengalir,” ujarnya saat membuka JSSP 2023 pada Senin (16/10/2023).
“Bagaimana menterjemahkan seni patung untuk edukasi masyarakat Yogyakarta adalah fokus utama. Kami ingin melibatkan semua aspek kehidupan dalam karya-karya ini. Melalui seni, kami berupaya untuk memberikan warna dan pendidikan kepada masyarakat Yogyakarta,” tandasnya.
Dengan menonjolkan keunikan dan kekayaan budaya Yogyakarta, diharapkan Malioboro akan semakin menjadi destinasi yang tak terlupakan bagi siapa saja yang mengunjunginya.
Kontributor: Zukhronee Muhammad