Ada Upaya Kearifan Lokal untuk Cegah Hujan saat Prosesi Akad Nikah Kaesang – Erina

0
173
Pendopo Agung Royal Ambarrukmo (zukhronnee muhammad)

Kurang dua hari lagi prosesi akad nikah Kaesang Pangarep dan Erina Sofia Gudono akan dilaksanakan. Pendopo Agung Royal Ambarrukmo bersolek. Walau mengklaim renovasi ini rutin dilakukan, kali ini Pendopo Agung Royal Ambarrukmo terlihat tidak biasa.

Selain penataan kursi di Pendopo, petugas yang dipekerjakan oleh Pengantin Production selaku Weeding Organizer (WO) yang dipercaya keluarga Kaesang dan Erina pun menata ulang pencahayaan dan letak kamera di beberapa titik.

“Persiapannya ya sudah kelihatan kurang lebih 85 persen ya sekarang hanya tinggal koordinasi dengan semua pihak untuk kelancaran acara,” kata Herman Courbois, General Manager Royal Ambarrukmo Yogyakarta kepada wartawan Rabu (7/12/2022).

Beberapa kendala memang ada, tapi Herman yakin bukanlah kendala yang berarti baginya. Dengan tim yang ia miliki Herman yakin akan bisa diatasi.

“Setiap kendala kita komunikasikan dan mencari solusi, kita pilih solusi-solusi yang aman aja,” kata dia.

Sementara Dani Wigung selaku pemilik WO menambahkan, pada tanggal 9 malam semua persiapan harus sudah selesai semua. Sehingga di tanggal 10 pagi sudah tidak ada ploting apa-apa kecuali hanya finishing dan cek terakhir saja. 

Kendala alam yaitu hujan tentu menjadi perhatian. Namun pihaknya tetap berkonsentrasi kepada semua hal agar berjalan dengan baik, sesuai ekspektasi agar tidak terdistract. 

“Kalau memang di hari H itu kok ternyata ada sesuatu terjadi di luar ekspektasi kita pasti akan ada plan berikutnya,” kata dia.

“Artinya apa, manusia itu adalah orang yang mampu beradaptasi, segala sesuatu akan bisa dilakukan. Jadi lebih baik kalau saya konsentrasikan saja pada hal-hal positif, sesuai itu, tiwas mengko mbentoyong le mikir mengko nek ngene-ngene piye? jebul e ora,” lanjutnya.

Saat ditanya tentang pawang hujan, Dani menyebut memang ada upaya-upaya kearifan lokal. Namun dirinya juga berharap bisa dibantu dengan kearifan teknologi, semacam rekayasa cuaca oleh BMKG saat perhelatan G20 di Bali.

Kontributor: Zukhronnee Muhammad