Waspadai Cuaca Ekstrim di DIY Beberapa Hari Kedepan, Masyarakat Perlu Mengassesmen Lingkungan

0
82
Biwara Yuswanto, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY. (zukhronnee muhammad)

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY menyampaikan bahwa cuaca ekstrim akan terjadi di DIY hingga beberapa hari kedepan. 

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono mengatakan, berdasarkan analisis dinamika atmosfer hal ini disebabkan anomali suhu muka laut positif wilayah Laut Jawa dan Samudera Hindia selatan Jawa yakni + (1 – 3) °C serta aktifnya gelombang Rossby Ekuator di wilayah pulau Jawa.

“Selain hal tersebut, didukung adanya wilayah belokan angin (shearline) dapat menyebabkan adanya peningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah D.I Yogyakarta,” lanjutnya.

Berdasarkan kondisi tersebut di atas, BMKG DIY memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang untuk beberapa hari kedepan.

Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswanto mengatakan pihaknya tetap mengacu kepada informasi dari BMKG yang terjadi dalam kurun waktu 5 hari kedepan akan ada cuaca ekstrem juga kemudian beberapa minggu ke depan.

“Ini masa pancaroba yang sudah kita juga lihat gejala-gejala indikasinya ada angin kencang, ada hujan tiba-tiba lebat dan sebagainya,” paparnya kepada wartawan Selasa (11/10/2022).

Dengan kondisi berdasarkan informasi tersebut, Biwara berharap agar masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan sesuai dengan tingkat kerawanan masing-masing di mana mereka tinggal dan ketika di mana mereka berada.

Lebih lanjut dia menjelaskan, masyarakat yang ada di daerah-daerah lereng juga yang beberapa di daerah rawan longsor perlu meningkatkan kewaspadaan. Kalau ada gejala-gejala pergerakan tanah seperti misalnya material mulai ikut terbawa oleh air, tanah yang mulai larut di dalam air atau mungkin ada pohon-pohon yang miring untuk kemudian menyelamatkan diri atau menuju ke tempat yang aman.

“Secara rutin selalu kita himbau untuk mengassesmen lingkungannya. Kalau ada pohon mulai lapuk, terlalu rimbun kemudian juga mungkin sudah sangat tua itu berpotensi untuk tidak kuat menahan angin kencang, Itu segera dikurangi,” kata dia.

Biwara juga berharap masyarakat mengikuti media sosial (medsos) tidak hanya medsos yang untuk senang-senang untuk hiburan, tapi juga medsos yang informatif seperti infoBMKG, infostaklim dan sebagainya. 

“Karena kalau kita sudah mengikuti dan mendapatkan informasi, kita bisa lebih waspada, kemudian kita mengantisipasi untuk hari ini cuaca di daerah kita akan seperti apa,” tandasnya.

Kontributor: Zukhronnee Muhammad

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here