Waspada Nasional, Kemenkes Beri Rekomendasi untuk Hentikan Sementara Konsumsi Obat-obatan Sirup

0
156
Tim Medis Penanganan Gagal Ginjal Akut pada Anak RSUP Dr Sardjito menyampaikan hasil pemeriksaan di RS setempat. (zukhronnee muhammad)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI memberikan rekomendasi untuk menghentikan sementara konsumsi obat-obatan berbentuk sirup termasuk Parasetamol dan Obat Batuk. Hal ini mencuat usai ditemukan senyawa Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) pada jenis-jenis obat tersebut.

Rekomendasi Kemenkes ini perlu ditaati sebelum penyelidikan lebih lanjut membuahkan hasil. Masyarakat juga diminta untuk tidak membeli obat tanpa rekomendasi dokter. Hal ini menjadi bentuk kewaspadaan tingkat nasional.

“Terkait isu parasetamol sirup masih dalam investigasi, pelacakan. Hanya saja kemenkes sudah mengeluarkan beberapa rekomendasi dan kami mengikuti rekomendasi itu,” papar Retno Palupi anggota Tim Medis Penanganan Gagal Ginjal Akut pada Anak RSUP Dr Sardjito, Rabu (19/10/2022).

Lebih lanjut Retno menjelaskan bahwa sebenarnya bukan parasetamol yang berbahaya untuk dikonsumsi. Namun bahan tambahan Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol (EG) yang umumnya ditemukan sebagai cemaran pada gliserin atau propilen glikol yang digunakan sebagai zat pelarut tambahan obat puyer atau tablet. 

“Saat ini Kemenkes masih mencari tahu apakah DEG dan EG berkaitan dengan kasus gagal ginjal atau tidak,” lanjutnya.

Sementara itu, salah satu anggota tim dokter lain, Purjanto Tepo Utomo menambahkan, hingga saat ini sudah ada 13 kasus anak yang mengalami gagal ginjal di Sardjito. Dari 13 kasus tersebut, 6 anak meninggal dunia, 3 anak dinyatakan sembuh, 4 anak masih menjalani rawat inap.

“Satu anak dalam perawatan intensif, tiga anak di perawatan biasa. Dari 13 kasus tersebut, 6 anak berasal dari DIY dan 7 anak dari luar DIY, yakni dari dari jawa tengah dan jawa timur bagian barat,” jelasnya.

Menindaklanjuti kejadian tersebut, RSUP Dr Sardjito berkolaborasi dengan IDAI Wilayah DIY, Dinkes DIY dan Kemenkes untuk terus melakukan pelacakan lebih lanjut terhadap munculnya gagal ginjal akut ini. 

Sebagai rumah sakit tipe A pendidikan maka menghadapi kasus gagal ginjal ini, RSUP Dr Sardjito terus berkonsentrasi dengan memanfaatkan seluruh sumber daya untuk mengungkap penyebab utama kasus ini.

Kontributor: Zukhronnee Muhammad