Wartawan DIY Deklarasikan Sikap Tegas Tolak Praktik Jurnalisme ‘Nakal’

0
54
Pembacaan deklarasi bersama oleh perwakilan jurnalis di Kabupaten dan Kota se DIY dalam puncak peringatan Hari Pers Nasional 2025 di Bantul. (zukhronnee muhammad)

Di tengah maraknya praktik jurnalisme yang menyimpang dari kode etik, Forum Pewarta Peduli DIY (FPP DIY) mendeklarasikan sikap tegas menentang perilaku wartawan tidak profesional. Deklarasi ini disampaikan dalam puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 tingkat DIY yang digelar di Desa Wirokerten, Banguntapan, Bantul, Senin (10/2/2025).

“Kami mendapat laporan tentang segelintir wartawan yang bekerja di luar kode etik jurnalistik,” ungkap Ketua FPP DIY, Djudiman. Deklarasi ini, lanjutnya, menjadi komitmen wartawan DIY untuk bekerja sesuai Kode Etik Jurnalistik dan UU Pers No. 40 Tahun 1999.

Acara yang dihadiri lebih dari 50 wartawan se-DIY ini mengangkat tema “Menguatkan Solidaritas, Profesionalisme, dan Kemandirian Wartawan Yogyakarta.” Tema tersebut menjadi ikhtiar mendukung profesionalisme wartawan agar mampu mandiri.

Kabid Humas Polda DIY, Kombes Ihsan, menyoroti tantangan yang dihadapi wartawan, terutama dengan kehadiran netizen tanpa latar belakang jurnalistik. Meski demikian, ia yakin wartawan Yogyakarta mampu menghadapi tantangan tersebut.

Staf Ahli Bupati Bantul Bidang SDM dan Kemasyarakatan, Yulius Suharta, menekankan pentingnya profesionalitas pers dalam menghadirkan karya jurnalistik yang kredibel. 

Ia juga menyoroti peran strategis pers dalam mengawal kebijakan publik untuk ketahanan pangan, sejalan dengan tema nasional HPN 2025.

Sementara itu, Dandim Bantul Letkol Inf Muhidin mengingatkan bahwa tanpa pers, banyak peristiwa bersejarah tidak akan terdokumentasikan dengan baik. 

Ia mengajak insan pers untuk terus berperan aktif dalam mengawal ketahanan pangan nasional.

Sebagai bentuk kepedulian sosial, dalam acara yang diinisiasi Forum Pewarta Bantul (FPB) dan Mbah Joyo Center (MJC) ini, FPP DIY menyerahkan santunan kepada anak yatim piatu, penyandang disabilitas, serta keluarga kurang mampu yang diusulkan wartawan dari empat kabupaten dan kota di DIY.