Sebuah langkah besar bagi sektor kesehatan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah terjadi pada hari ini di Rocket Convention Hall, Godean, Sleman.
Sebanyak 676 lulusan dari 21 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan se-DIY telah resmi diambil sumpahnya, menandai kesiapan mereka untuk memasuki dunia kerja sebagai tenaga penunjang kesehatan yang kompeten.
Acara pengambilan sumpah ini diselenggarakan oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Bidang Kesehatan DIY dengan ketua apt. S.Ch Ari Widiastuti, S.Si., M.Farm.
“Para lulusan ini telah melewati uji kompetensi yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Asnakes Indonesia dan LSP Komunitas Farmasi Indonesia,” kata dia Selasa (7/5/2024).
“Maka dipastikan bahwa mereka memiliki keahlian yang dibutuhkan di bidang farmasi klinis dan komunitas, asisten keperawatan, serta teknik laboratorium medik,” lanjutnya.
Ketua Umum Organisasi Profesi Persatuan Asisten Tenaga Kesehatan Indonesia (PATKESINDO), Dr. Gunarmi, menyatakan bahwa pengambilan sumpah ini merupakan bagian dari aturan tenaga kesehatan dan asisten tenaga kesehatan nomor 80 tahun 2016.
“Ini menegaskan bahwa lulusan SMK Kesehatan harus mengikuti uji kompetensi sebagai beban moral dan etika profesi,” ujarnya.
Dengan kompetensi yang telah teruji, banyak dari lulusan ini telah mendapatkan peluang kerja, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di luar negeri seperti Jepang dan Korea.
“Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan vokasi di bidang kesehatan di DIY telah mampu bersaing di tingkat internasional,” kata dia.
Acara ini juga menjadi simbol dari komitmen DIY terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor kesehatan, serta upaya dalam memperjuangkan kemanusiaan melalui layanan kesehatan yang berkualitas.
Kontributor: Zukhronnee Muhammad