Seorang mahasiswi Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas yang terjadi saat menghindari mahasiswa yang diduga membawa senjata tajam di Jalan Kusumanegara, Yogyakarta, Sabtu (20/7/2024) dini hari.
Kapolresta Kota Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 01.30 WIB di depan Fave Hotel, Muja Muju, Umbulharjo.
“Pengendara sepeda motor, MS (22), melaporkan bahwa dia berusaha menghindari seseorang yang membawa senjata tajam, yang menyebabkan motornya oleng dan menabrak pembatas jalan,” ujarnya, Selasa (23/7/2024).
Korban yang meninggal dunia, UF (21), merupakan pembonceng sepeda motor Vespa Sprint B-3380-PMN yang dikendarai MS. Keduanya melaju dari arah barat ke timur saat kejadian. UF mengalami luka parah termasuk pendarahan hidung, mulut rahang patah, pelipis sobek, dan pendarahan pada kedua mata. Ia meninggal dunia di RSI Hidayatullah.
Hasil pemeriksaan CCTV menunjukkan dua orang keluar dari sebuah asrama di sekitar lokasi kejadian, dengan salah satunya membawa senjata tajam berupa parang.
“Menurut keterangan saksi, kedua orang itu keluar sambil berteriak-teriak. Kami masih menyelidiki apakah mereka dalam keadaan mabuk atau tidak. Saat itu ada beberapa kendaraan yang berbalik arah setelah melihat dua orang mengacungkan senjata tajam di jalan. Korban kemudian mengambil jalur kiri, namun menabrak pembatas jalan di sebelah kiri di depan Hotel Fave,” tambahnya.
“Keduanya tidak memakai helm, korban saat membonceng jongkok di depan (Footrest) seperti anak kecil. Dalam pengakuan MUH SY, ini dilakukan untuk menghindari razia. Namun hal ini membuat kendaraan sulit dikendalikan,” kata dia.
Pihak kepolisian menegaskan bahwa tidak ada kaitan atau perselisihan sebelumnya antara pelaku dan korban. Saat ini, Penyidik Sat Reskrim Polresta Yogyakarta sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap identitas dan motif pelaku.
Sementara itu, pihak berwenang menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Yogyakarta atas insiden ini.
“Kami akan melakukan pendalaman dan penyelidikan terkait penghuni asrama yang membawa senjata tersebut. Proses sudah berjalan,” ucapnya.
Kasus ini menambah daftar keprihatinan terhadap keamanan pengguna jalan, khususnya pada malam hari.
Kontributor: Zukhronnee Muhammad