Kapolda DIY, Irjen Pol Suwondo Nainggolan, menyatakan bahwa ajang Fight Club atau ajang tarung bebas yang belakangan muncul di Jogja tidak relevan untuk mengatasi masalah klitih atau kejahatan jalanan di Jogja.
Salah satu sasana Fight Club, yang digelar dua pekan sekali di kompleks Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (Pasty), diklaim oleh penyelenggaranya sebagai upaya untuk mengatasi fenomena klitih. Event ini mengizinkan peserta meluapkan emosi melalui tinju dengan aturan yang mengikuti ketentuan Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina).
Namun, Kapolda Nainggolan dengan tegas menyatakan, Tidak ada korelasinya antara fight club dengan masalah kejahatan jalanan di Jogja. Ajang fight club untuk mengatasi masalah klitih atau kejahatan jalanan di Jogja tidak didasarkan pada data yang benar.
“Jangan promosi hal seperti itu dengan menggunakan hal yang sudah jelas. Karena apa yang terjadi di jalanan itu, datanya adalah gangster, geng, yang kemudian menyebut dirinya sebagai klitih,” kata Suwondo, Jumat (16/8/2024).
Kapolda menekankan bahwa klitih merupakan istilah untuk kejahatan jalanan yang dilakukan oleh kelompok remaja, bukan sebuah olahraga. Ia mengingatkan bahwa pihak kepolisian dan berbagai elemen masyarakat telah berupaya keras untuk menghapuskan fenomena klitih.
“Kita sudah kampanye ke sekolah-sekolahan, kampanye ke kampus, kampanye ke tokoh agama supaya jangan di mimbar ngomong (tentang klitih),” jelasnya.
Meskipun mengkritik penggunaan istilah klitih, Nainggolan tidak melarang kegiatan olahraga tarung yang sah. “Bagus jika itu akan melahirkan petarung-petarung profesional nantinya. Silakan. Tapi jangan seolah-olah itu menyelesaikan bahwa klitih itu pengen berantem,” tambahnya.
Kapolda juga mengingatkan penyelenggara kegiatan olahraga tarung untuk memastikan standar kesehatan dan keselamatan peserta. “Pastikan kalau ada apa-apa, pastikan memang itu prosedurnya benar. Kedua, kesiapan dari tenaga kesehatan, apabila terjadi sesuatu,” ujarnya.
Nainggolan menyatakan bahwa kasus klitih telah mengalami penurunan berkat kerja sama berbagai pihak, namun ia mengingatkan agar masyarakat tidak lengah.
Kontributor: Zukhronnee Muhammad