Manajemen suporter Persis Solo memberikan ganti rugi kepada kedai kopi yang mengalami perusakan oleh oknum suporter Persis Solo. Tindakan gercep Manajemen suporter Persis Solo ini sangat diapresiasi oleh pemilik kedai.
“Sebelumnya saya udah pesimis dengan ganti rugi ini, apalagi kebayang akan ribet dengan segala macam urusan pelaporan,” kata Lukman, pemilik Omman Kopi saat ditemui di kedainya, Rabu (27/7/2022).
Senin sore usai membersihkan dan menginventarisir kerusakan Lukman memang sengaja menutup kedai kopinya. Dia pun mengajak semua karyawannya untuk refreshing bersama.
“Saya sengaja mematikan telepon genggam agar tidak terganggu oleh pertanyaan-pertanyaan perihal kerusakan yang dialami. Ternyata sore itu pula manajemen persis menghubungi beberapa kali. Melalui panggilan dan direct mention ke akun sosial media,” lanjutnya.
“Ya, mereka meminta maaf dan ingin ke Jogja untuk bertemu langsung,” kata dia.
Pertemuan itu pun terwujud pada Selasa (26/7/2022) siang. Jojo Andrianto, Community Manager Persis Solo datang sendiri menemui Lukman di kedai kopinya.
“Bener-bener datang sendiri, naik kereta api,” ujar Lukman.
Dalam pertemuan sekitar 3 jam itu, Jojo mewakili Persis Solo meminta maaf dan menyuruh Lukman menghitung ulang total kerugian yang dialaminya akibat perusakan oleh oknum suporter.
“Pas hitungan awal itu sekitar 5 juta, lalu kerugian omset selama tutup sehari juga saya masukke sebagai klaim, jadi ya sekitar 8 jutaan gitu,” terang Lukman.
“Tapi setelah malam saya cek, transferan ganti rugi dari manajemen Persis Solo lebih dari itu. Saldo yang masuk hampir 10 juta. Ya gak nyangka responnya cepat, padahal sebelumnya saya udah pesimis,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini pula, kedua belah pihak membuat kesepakatan damai. Namun Lukman mengatakan pihak Persis Solo sama sekali tidak memintanya untuk mencabut laporan ke kepolisian.
Community manager Persis Solo Jojo Andrianto saat dikonfirmasi melalui pesan singkat membenarkan perihal ganti rugi tersebut.
“Ganti rugi sejauh ini baru dengan omman,” terangnya.
Jojo juga menyampaikan, perihal kejelasan tindakan untuk oknum suporter harus menunggu dulu sampai pihak majemen memberikan keterangan lebih lanjut.
“Tindakan oknum suporter di Jogja itu memalukan, sangat tidak pantas untuk dilakukan,” tandasnya.
Kontributor: Zukhronnee Muhammad