WOTAWATI, DESA WISATA UNIK DI KAKI GUNUNG DENGAN MATAHARI TERBIT PUKUL DELAPAN DAN TERBENAM LEBIH CEPAT

0
54
Keunikan Desa Wotawati. (zukhronnee muhammad)

Desa Wotawati yang terletak di lintasan Bengawan Solo Purba di Gunungkidul tengah berbenah menjadi destinasi wisata berkualitas dengan keunikan geografis yang menarik. Terletak di kaki gunung, desa ini baru mendapatkan sinar matahari langsung sekitar pukul delapan pagi dan terbenam lebih awal pada pukul setengah empat sore.

“Di area pemukiman ini, cahaya matahari langsung baru terlihat jelas sekitar jam delapan pagi. Sore hari, terutama saat musim ini, matahari sudah tertutup gunung pada sekitar pukul setengah empat,” jelas Estu Dwiyono, Lurah Pucung kepada wartawan pada Sabtu (9/11/2024).

Sejak Juni 2024, desa ini sedang menjalani program penataan dengan anggaran 5 miliar rupiah dari dana keistimewaan yang akan berlangsung selama tiga tahun. Program ini mencakup renovasi fasad 79 dari 83 rumah dengan menggunakan bata merah khas Majapahit dan Mataram serta gaya arsitektur Jogja dan Gunungkidul.

“Kami tidak melakukan perubahan yang baru atau membangun sesuatu dari awal, melainkan hanya memperbaiki dan memoles apa yang sudah ada sebelumnya,” tambah Estu.

Desa Wotawati direncanakan menjadi kawasan terpadu yang menggabungkan keindahan pemukiman tradisional dengan camping ground, sentra pertanian terpadu, dan peternakan. Beberapa rumah warga juga akan dikembangkan menjadi homestay untuk mendukung pariwisata berkelanjutan.

Kepala Badan Pengembangan Pariwisata Daerah (BPPD) GKR Bendara mengatakan pengembangan homestay sangat penting mengingat lokasi Wotawati yang berada di ujung Tenggara DIY. 

“Dengan adanya homestay, wisatawan bisa menginap lebih lama di Jogja, bukan hanya sekadar mampir. Di Gunungkidul, tepatnya di desa wisata Wotawati, wisatawan bisa menginap satu malam, sehingga meningkatkan durasi tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta yang saat ini rata-rata hampir mencapai dua hari,” ujarnya.

Keraton Yogyakarta juga memberikan dukungan melalui program penghijauan dengan penanaman jenis pohon yang dapat dimanfaatkan untuk bahan bakar alternatif setiap enam bulan. Dalam penanaman pohon ini GKR Bendara didampingi artis Soimah Pancawati dan beberapa pejabat setempat.