Warga Tolak Perluasan Hanggar ITF Niten Bantul, Proyek Rp3,9 Miliar Dihentikan Sementara  

0
15
Salah satu spanduk penolakan warga terhadap wacana perluasan hanggar ITF Niten. (istimewa)

Pembangunan tambahan hanggar Intermediate Treatment Facility (ITF) Pasar Niten di Bantul, senilai Rp3,9 miliar, dihentikan sementara menyusul penolakan tegas dari warga Padukuhan Jaranan dan Sawit, Kalurahan Panggungharjo. 

Proyek yang didanai oleh APBD Bantul 2025 ini diprotes karena dikhawatirkan akan memperburuk polusi bau sampah serta meningkatkan volume sampah di lokasi tersebut.  

Warga memasang sejumlah spanduk penolakan di sekitar ITF Niten, dengan tulisan seperti “Sampah sebagai tempat berkembang biaknya penyakit, DIMANA HATI NURANIMU” dan “Kami MENOLAK KERAS perluasan hanggar ITF di area Pasar Niten”.  

Fendika Nurjayanto Yudatama, Dukuh Jaranan, menyatakan bahwa penolakan ini muncul setelah warga memperoleh informasi melalui media sosial bahwa ITF Niten akan menampung sampah dari seluruh Bantul. 

“Kami merasa resah karena bau sampah sudah mengganggu. Jika kapasitas ditambah, dampaknya akan lebih buruk,” ujarnya kepada wartawan pada Senin (28/4/2025).

Sementara itu, Bambang Purwadi Nugroho, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, mengonfirmasi penghentian sementara proyek tersebut. 

“Kami menghormati aspirasi warga. Pembangunan dihentikan sementara untuk sosialisasi dan musyawarah lebih lanjut,” jelasnya.  

Ia menegaskan bahwa tidak ada perluasan, melainkan penyempurnaan fasilitas ITF yang ada. 

“Ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kapasitas pengolahan sampah dari 8 ton menjadi 20 ton per hari, demi mengatasi darurat sampah di Bantul,” tambahnya.

Kondisi Terkini  

Sampah organik di ITF Niten telah dievakuasi, dan aktivitas pembangunan dihentikan sementara. DLH berencana untuk menggelar sosialisasi ulang guna menjembatani perbedaan persepsi dengan warga.