
SMK Kesehatan Binatama mencatatkan prestasi sempurna dengan tingkat kelulusan 100% untuk 96 siswa kelas XII tahun ajaran 2024/2025. Pencapaian ini diumumkan dalam acara pelepasan peserta didik yang digelar di Prima SR Hotel & Convention, Selasa (6/5/2025).
Kepala Balaidikmen Kabupaten Sleman, Dwi Agus Muchdiarto, mengungkapkan bahwa prestasi ini patut diapresiasi mengingat sektor pendidikan kesehatan saat ini tengah menghadapi tantangan serius terkait ketersediaan tenaga pengajar.
“Guru produktif di bidang kesehatan jumlahnya sangat minim. Banyak yang lebih memilih bekerja di apotek daripada menjadi guru,” ungkap Muchdiarto saat ditemui di sela-sela acara pada Selasa (6/5/2025).
Ia menyoroti kondisi mengkhawatirkan dimana beban mengajar guru produktif SMK bisa mencapai 36-38 jam per minggu, angka yang disebutnya “tidak manusiawi”. Kesenjangan ini semakin terasa dengan berkembangnya kebutuhan tenaga kesehatan di lapangan.
Meski menghadapi tantangan tersebut, SMK Kesehatan Binatama berhasil meluluskan seluruh siswanya dengan rincian 44 siswa dari Program Keahlian Teknologi Farmasi dan 52 siswa dari Program Keahlian Layanan Kesehatan.
Kepala SMK Kesehatan Binatama, Nuri Hastuti, menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras seluruh pihak, termasuk dukungan penuh dari orang tua siswa.
“Pelepasan ini bukanlah akhir dari perjalanan mereka, melainkan awal dari masa depan yang lebih menantang dan penuh peluang,” ujarnya.
Program magang internasional menjadi salah satu keunggulan sekolah ini. Tahun ini, 21 siswa dijadwalkan berangkat ke Jepang, dengan 10 alumni akan berangkat pada Juni 2025, sementara 11 siswa lainnya masih dalam tahap pemantapan Bahasa Jepang di Bandung.
Sementara itu, Pengurus Yayasan Binatama, Hadi Wasikoen, menekankan pentingnya sinergi antara sekolah, orang tua, dan yayasan dalam membangun kualitas pendidikan.
“Keberhasilan lembaga ini tidak lepas dari kerja sama yang solid, baik dari kepala sekolah, guru, staf, komite, hingga yayasan,” tuturnya.
Dalam acara tersebut, sekolah juga memberikan penghargaan kepada lulusan terbaik. Pratama Maulana Handayansyah meraih predikat lulusan terbaik Program Keahlian Teknologi Farmasi, sementara Elsya Vika Novarya menjadi yang terbaik dari Program Keahlian Layanan Kesehatan.
Muchdiarto berharap lulusan SMK Kesehatan Binatama dapat mengisi kebutuhan tenaga kesehatan sesuai bidang keahlian masing-masing. “Tentu kita berharap bidangnya linear. Jangan sampai lulusan teknik malah jadi penjahit, misalnya,” tambahnya.
Acara pelepasan siswa yang berlangsung khidmat ini menandai keberhasilan SMK Kesehatan Binatama dalam mencetak generasi tenaga kesehatan berkualitas di tengah tantangan kekurangan tenaga pendidik di sektor kesehatan.(*)