Sandiaga Heran, Saat Negara Berpotensi Resesi, Kok Pejabat Malah Berwisata ke Luar Negeri

0
188
Sandiaga Salahuddin Uno saat meninjau kesiapan salah satu destinasi wisata di Arkamaya Sembung, Yogyakarta. (zukhronnee muhammad)

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi sentilan Presiden Joko Widodo terhadap kebiasaan orang Indonesia berwisata ke luar negeri. 

“Saya apresiasi luar biasa apa yang disampaikan Bapak Presiden, apalagi beliau menyampaikannya dengan sedikit gemes gitu,” kata Sandiaga saat meninjau kesiapan salah satu destinasi wisata di Arkamaya Sembung, Yogyakarta Sabtu (1/10/2022).

“Heran, kok ada di saat-saat sekarang ini kita sedang menghadapi inflasi, harga-harga meningkat, terus juga potensi resesi, susah mencari lapangan pekerjaan kok kita gak mendukung dengan berwisata ke Indonesia aja, Padahal Presiden mengatakan berwisata di Indonesia aja,” lanjutnya.

Tahun ini, lanjut Sandi, sudah menembus target 550 juta menjadi 600 juta. Dan tahun depan Presiden memberikan target 1,4 miliar pergerakan wisatawan dari Nusantara.

Untuk itu, berarti destinasi-destinasi pariwisata harus meng-upgrade diri, Destinasi wisata harus bisa menawarkan daya tarik wisata maupun produk ekonomi kreatif.

“Mari kita sambut teguran dari Pak Presiden ini dengan bekerja lebih keras lagi,” ujarnya.

Sandi yakin mereka yang disentil Presiden tersebut akan merasa. Baik para pejabat dari luar negeri maupun pejabat dalam negeri yang berwisata ke luar negeri. 

“Apalagi mereka foto-foto, udah gitu ditampilin di Instagram, Itu kan Pak Presiden punya tim, timnya pak Presiden pasti memantau. Saya sangat mengapresiasi sentilan dari bapak presiden, dan ini mudah-mudahan bisa membangunkan kita semua,” ujarnya.

Sementara CEO Arkamaya, Bryan Yoga Kusuma mengatakan, pihaknya memang terus mempersiapkan diri menyambut status pandemi yang akan segera berakhir. 

“Kita bersiap untuk lebih ke ecoturism. Jadi memang dekat dengan alam dan pagi hari pun kita juga bisa melihat sunrise langsung, karena kita menghadap ke arah timur,” lanjutnya.

“Kami sangat percaya bahwa alam itu harus kita jaga. Dalam membangun lahan ini sebisa mungkin tidak menebang pohon. Jika ada satu pohon yang terpaksa ditebang kami berkomitmen menukarnya dengan 5 pohon baru,” tandasnya.

Kontributor: Zukhronnee Muhammad