Redho, Korban Mutilasi adalah Mahasiswa Berprestasi

0
199
Rektor UMY, Gunawan Budianto memberikan keterangan kepada wartawan perihal Redho. (zukhronnee muhammad)

Walau polisi menyebut 99 persen sidik jari korban mutilasi telah cocok identik dengan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Redho Tri Agustian yang dilaporkan hilang sejak 11 Juli 2023 lalu, namun kampus masih menunggu kepastian hasil tes DNA yang sedang dilakukan oleh Polisi.

“Pada Selasa (18/07/2023) kan sudah ada penjelasan dari pihak kepolisian, jadi kita berpegang apa yang disampaikan oleh pihak kepolisian. Termasuk saat ini juga sedang menunggu hasil tes dna, karena itu kita menunggu hasil dari kepolisian,” ungkap Gunawan Budianto, Rektor UMY, Senin (24/7/2023).

Menurut Gunawan, hingga saat ini pihak kampus belum percaya mahasiswanya menjadi korban mutilasi. Sebab selama ini Redho dikenal merupakan mahasiswa yang berprestasi dan sosok yang baik.

Redho bahkan menerima hibah penelitian dari kampusnya. Selain itu dia juga menjadi aktivis di gerakan Pramuka sejak SMA hingga di perguruan tinggi. Redho juga terlibat aktif membantu kampus dalam proses penerimaan mahasiswa baru 2023 beberapa waktu terakhir.

Gunawan menambahkan, melalui Dekan Fakultas Hukum UMY telah mengumpulkan mahasiswa yang dekat dengan Redho. Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah ada perilaku yang menyimpang dari Redho.

“Dekan sudah mengumpulkan dan mengumpulkan teman-temannya satu organisasi profesi kemahasiswaan dan mengatakan tidak ada yang aneh dalam kesehariannya itu,” tandasnya.

Karena itu Gunawan menyerahkan semua proses penanganan kasus mutilasi Sleman kepada Polda DIY. Sebab polisi yang memiliki kompetensi untuk mengungkap tindak kriminal.

Kontributor: Zukhronee Muhammad