Gerakan zero sampah plastik yang diterapkan di Pemkot Jogja sejak 1 Januari 2023 lalu disebut telah berhasil mengurangi tingkat buangan sampah menuju Tempat Pembungan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan sebanyak 75 ton per hari.
“Sejak awal Januari 2023 Kota Yogyakarta sudah melakukan gerakan meresidu sampah anorganik. Sampai dengan saat ini sudah mampu menurunkan 75 ton sampah per harinya yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, ” ujar Aman Yuriadjaya, Sekda Pemkot Jogja kepada wartawan Selasa (4/7/2023).
Aman melanjutkan, dari sebelumnya 300 ton perharinya, kini sudah turun 225 ton per harinya. Penurunan 75 ton tersebut sangat berarti, karena didalam angka 75 ton tersebut mengandung banyak hal yang punya manfaat dan faedah.
“Gerakan zero sampah anorganik ini adalah perubahan perilaku sosial masyarakat, yang artinya bahwa sistem sosial masyarakat kita kuatkan di Kota Yogyakarta, kita kuatkan pengolahan pengelolaan sampah dari hulu dengan sistem sosial yang dikuatkan,” kata Aman.
Ke depan ia berharap Kota Jogja bisa menjadi distributor sampah organik, yang bisa memasok kepada para peternak di sekitarnya. Ini juga merupakan sebuah gambaran, bahwa Pemkot Jogja benar-benar serius melakukan pengelolaan sampah.
Sementara Kabid Pengembangan Kapasitas dan Pengawasan Lingkungan Hidup DLH Kota Yogyakarta, Christina Endang Setyowati, menambahkan, bank sampah sejumlah 614 yang tersebar di tingkat RW di Kota Jogja mempunyai peran strategis dalam pengurangan tingkat pembuangan limbah harian menuju TPA di Bantul tersebut.
“Pengurangan buangan limbah dari bank sampah sekitar 2,1 ton per hari. Itu sudah luar biasa, karena tugasnya kompleks, mulai pemilahan, pengumpulan dan penyaluran,” kata dia.
Kontributor: Zukhronee Muhammad