Keraton Gelar Hajad Kawula Dalem Mubeng Beteng Sambut Tahun Baru Jawa Dal 1959, Ribuan Warga Turut Serta

0
14
Abdi dalem dan ribuan warga sedang mengikuti lampah ratri mubeng beteng. (zukhronnee muhammad)

Keraton Yogyakarta melaksanakan Hajad Kawula Dalem Mubeng Beteng dalam rangka memperingati Tahun Baru Jawa Dal 1959. Tradisi tahunan ini digelar pada Kamis malam (26/6/2025), bertepatan dengan malam Jumat Kliwon, yang diyakini sebagai waktu istimewa dalam penanggalan Jawa.

Ribuan warga dan abdi dalem mengikuti prosesi berjalan kaki mengelilingi benteng keraton sejauh lima kilometer dalam keheningan. 

Prosesi dimulai pukul 00.00 WIB setelah sebelumnya dibuka dengan pembacaan mocopat dan geguritan sejak pukul 23.30 WIB. Tradisi ini dikenal sebagai Lampah Ratri atau laku spiritual malam hari.

Ketua Paguyuban Abdi Dalem DIY, KRT Kusumonegoro menjelaskan bahwa Mubeng Beteng merupakan bentuk refleksi dan doa untuk menyambut tahun baru Jawa. 

“Ini hajatnya kawula, bukan hajat keraton. Tidak diwajibkan, tapi murni kerentek masyarakat yang ingin nguri-uri budaya,” ujarnya saat ditemui di sela prosesi.

Tahun Dal hanya muncul delapan tahun sekali dalam kalender Jawa. Dalam tradisi kejawen, Tahun Dal disebut sebagai tahun agung karena berbagai prosesi adat biasanya digelar dengan skala lebih besar. 

“Labuhan yang biasanya dilakukan di tiga lokasi tahun ini ditambah menjadi empat,” kata dia.

Tahun Dal juga diyakini sebagai tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW dan selalu dimulai pada hari Jumat Kliwon. 

“Mubeng Beteng adalah cara masyarakat Jawa membentengi diri secara spiritual agar lebih baik di tahun mendatang,” tambahnya. (*)