Dara Setara, Persembahan Khusus FSTVLST untuk Menghormati Perempuan

0
220
Farid Stevy saat memberikan paparan dalam konferensi pers Dara Setara Kamis (11/1/2023) di Liberates Creative Colony (zukhronnee muhammad)

Terkesan dengan penonton perempuan yang hadir di konser-konser musik mereka, band rock asal Yogyakarta FSTVLST menghelat konser akrab khusus untuk kaum hawa. Perhelatan bertajuk Dara Setara ini akan dilaksanakan Jumat (13/1/2023) di halaman Liberates Creative Colony, Jalan Kaliurang Km 14.

“Tren penonton perempuan yang menyukai musik rock kami rasakan sejak 2015, hal ini seiring dengan banyaknya brand besar menyelenggarakan perhelatan konser musik secara cuma-cuma. Mereka mulai hadir di bagian paling depan pertunjukan sebuah konser musik. Berjejal di barikade bukan lagi dilakukan oleh lelaki,” ujar Farid Stevy, vokalis FSTVLST saat konferensi pers, Rabu (11/1/2023).

Sementara dominasi penonton laki-laki tetap terjadi, perempuan- perempuan ini hadir memberi pengalaman pertunjukan dan sosial baru bagi FSTVLST dan Festivalist. Tema ‘Dara Setara’ dibuat untuk menghormati kehadiran mereka. 

“Sejak masih bernama Jenny kami yang berada di Seni Rupa ISI Yogyakarta tidak bisa menampik didominasi oleh lelaki, lalu berada di ekosistem industri pertunjukan musik rock yang juga harus diakui cenderung maskulin,” lanjutnya.

Maskulinitas ini kadang berlebihan, lanjut Farid, kemudian menjadi tantangan pada kredo ‘kesetaraan’ tersebut. Bagaimana FSTVLST dan Festivalist bisa bekerja bersama untuk tidak hanya memaknai ‘setara’ hanya sebagai slogan dan wacana, namun sampai ke laku dan hati.  

Hari ini, perempuan yang hadir di pertunjukan musik di ruang publik dihadapkan dengan banyak tantangan. Sebut saja beberapa cerita pelecehan seksual dan kejadian perempuan menjadi sasaran aksi kriminalitas di beberapa konser musik. 

“Meskipun tantangannya sangat besar, namun kesetaraan gender tetap harus diperjuangkan, sekecil dan seremeh apapun, dengan niat baik dan laku baik,” imbuhnya.

Misalnya pada situasi tertentu, oleh pandangan mata oknum tertentu pula, dalam ekosistem yang kadung terpengaruh oleh maskulinitas yang berlebihan, perempuan masih sering mendapatkan picingan mata jika menghadiri pertunjukan musik rock. 

“Lewat Dara Setara, sebenarnya kami tidak ingin muluk-muluk berkampanye tentang perjuangan kesetaraan gender. Kami hanya ingin belajar menghormati perempuan, sekaligus menantang diri kami sendiri atas ‘kesetaraan’ yang sudah kami mantapkan menjadi mantra band ini,” ujarnya.

Selain FSTVLST, unit akustik FLKTVLST, dan duo perempuan asal Makassar DVY, konser ini juga akan menampilkan live painting Muti, mahasiswa seni rupa ini akan merespons salah satu lagu FSTVLST, “Akulah Ibumu”.

Ada juga grup pop-folk asal Semarang, Soegi Bornean, yang bakal unjuk gigi. Serta yang tak kalah menarik bakal tampil juga Kinanti Sekar dan enam ibu-ibu menari yang mementaskan satu komposisi tari.