Clara Sumarwati, Perempuan Indonesia Pertama di Puncak Everest Berpulang

0
36
Foto mediang Clara Sumarwati saat berada di Everest. (dok keluarga)

Clara Sumarwati, perempuan Indonesia pertama yang berhasil mencapai puncak Gunung Everest pada 1996, meninggal dunia pada Kamis (2/10/2025) di Minggiran, Mantrijeron, Kota Jogja. Clara berpulang pada usia 60 tahun setelah berjuang melawan penyakit gula yang dideritanya setahun terakhir.

“Wafatnya jam 11 siang di rumah. Sebelumnya sudah menderita gula dan antiklimaks,” ujar kakak Clara, Rita Heru, di rumah duka.

Menurut Rita, kondisi kesehatan adiknya semakin menurun lantaran pola makan yang tidak teratur. 

“Kalau sakit gulanya itu sudah muncul sejak kurang lebih satu tahunan. Karena kesalahan makan, karena dia nggak teratur kan makannya. Sebelum meninggal gulanya tinggi sekali,” ungkapnya.

Jenazah Clara akan diberangkatkan dari rumah duka pada Jumat (3/10/2025) pagi untuk prosesi pemberkatan pukul 09.00 WIB. Usai prosesi, almarhumah dimakamkan di Pemakaman Sosial Sidikan, Umbulharjo, Jogja.

Pendaki Perempuan Pertama di Puncak Everest

Clara Sumarwati lahir di Jogja pada 6 Juli 1967 sebagai anak keenam dari delapan bersaudara pasangan Marcus Mariun dan Ana Suwarti. Setelah menamatkan pendidikan Psikologi Pendidikan di Universitas Atma Jaya pada 1990, ia aktif mengikuti ekspedisi pendakian gunung.

Clara tercatat mendaki Annapurna IV di Nepal pada 1991, lalu mencapai puncak Aconcagua di Pegunungan Andes pada 1993. 

Dua tahun kemudian, ia mencoba menaklukkan Everest bersama Perkumpulan Pendaki Gunung Angkatan Darat, tetapi hanya mencapai ketinggian 7.000 meter.

Pada 26 September 1996, Clara akhirnya berhasil menjejak puncak Everest setinggi 8.850 mdpl melalui jalur utara. 

Pendakian itu ditempuh bersama seorang anggota Kopassus, Sersan Basuki, dan lima Sherpa. Namun, hanya Clara yang berhasil mencapai puncak. Namanya kini tercatat resmi di Everest Summiteers Association.

Kisah perjuangan Clara diabadikan dalam sejumlah literatur pendakian, termasuk Everest karya Walt Unsworth, Expedition to the Ultimate karya Reinhold Messner, hingga Indonesia Menjejak Everest karya Furqon Ulya Himawan. (*)