Bukan Pasar Malam Sekaten, Ini Obat Buat Kamu yang Rindu Pasar Malam saat Perayaan Sekaten

0
104
GKR Bendara saat memberikan keterangan mengenai pasar malam dan sekaten di sela-sela acara vaskinasi booster dan pasar Istimewa di Stasiun Tugu Yogyakarta (zukhronnee muhammad)

Persiapan tempat untuk menyelenggarakan Pasar Rakyat Jogja Gumregah 2022 di lahan eks Kampus Stiekers Jalan Parangtritis terus dikebut. Alat berat pun dikerahkan untuk meratakan lahan yang mangkrak sekian tahun tersebut. Telah cukup lama tidak dipergunakan membuat semak dan perdu tumbuh tinggi di tempat ini.

Pasar Rakyat Jogja Gumregah ini rencananya akan diselenggarakan pada 16 September 2022 mendatang. Pasar rakyat ini memang serupa dengan pasar malam pada peringatan Sekaten di Alun-alun utara Yogyakarta, Pelaksanaanya pun menjelang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal 1443 H atau 7 Oktober 2022 dalam penanggalan nasional.

GKR Bendara saat ditemui di sela-sela acara vaskinasi booster dan Pasar Istimewa di Stasiun Tugu Yogyakarta pada Rabu (31/8/2022) menjelaskan, Meskipun demikian Pasar Rakyat Jogja Gumregah ini adalah hal yang berbeda dengan Sekaten. Istilah tersebut sudah dikoreksi bukan Pasar Malam Sekaten melainkan Pasar Rakyat Jogja Gumregah.

“Kemarin sudah dikoreksi nggih, namanya pasar rakyat  bukan pasar malam sekaten. Karena Sekaten Itu adalah sebuah tradisi yang hanya berada di Keraton Yogyakarta, jadi saya rasa yang tepat itu adalah pasar rakyat,” imbuh Putri Bungsu Keraton Yogyakarta ini.

“Ini berbeda karena Pasar Sekaten itu tidak ada. Yang ada Pasar Rakyat dan Sekaten itu sendiri, jangan digabungkan dalam satu kalimat [Pasar Sekaten],” tutupnya.

Ketua Sekber Keistimewaan DIY sekaligus panitia Pasar Rakyat Jogja Gumregah, Widihasto Wasana Putra membenarkan hal tersebut. Saat dihubungi Hasto mengatakan, bahwa sekaten itu tidak bisa lepas dari Keraton Yogyakarta, salah satu prosesinya adalah dibunyikannya dua set gamelan yaitu Kyai Nogowilogo dan Kyai Gunturmadu selama tujuh hari berturut-turut.

“Untuk itu kami memilih nama Pasar Rakyat Jogja Gumregah (PRJG) 2022. Penyelenggaraan ini pun sudah melalui diskusi dengan Gusti Mangkubumi, Beliau juga yang menyarankan untuk dilaksanakan di tempat ini [eks kampus Stiekers],” ujarnya.

“Penyelenggaraan PRJG 2022 ini adalah sesuatu yang baru untuk mengobati kerinduan masyarakat terhadap Pasar Malam di perayaan Sekaten yang sekian tahun tidak lagi dilaksanakan. Selain itu, ini adalah upaya membangkitkan gairah ekonomi masyarakat Yogyakarta paska hantaman pandemi,” lanjutnya.

Ada ratusan pelaku UMKM yang akan mengisi tenan-tenan yang disediakan. Setelah melalui kurasi para pelaku UMKM ini dikelompokkan berdasarkan jenis usaha mereka. Khusus awul-awul, Hasto menegaskan, tidak boleh berjualan menggunakan keranjang, mereka harus mendisplay barang mereka dengan lebih rapi.

“Itu pun porsinya [awul-awul] akan lebih sedikit, karena melihat pelaku UMKM kuliner dimasyarakat saat ini lebih banyak,” lanjutnya.

Selain berusaha menata PRJG 2022 ini lebih baik dan nyaman dikunjungi, Panitia juga menyiapkan panggung berukuran besar untuk pentas-pentas kesenian. Pentas seni ini dilaksakan setiap hari, masyarakat bisa mendaftarkan komunitas kesenian mereka agar bisa tampil dalam perhelatan PRJG 2022 ini. 

“Bisa pula perwakilan kelurahan-kelurahan seperti pentas kesenian di perayaan Sekaten yang sebelumnya di Alun-alun utara,” tutupnya.

Kontributor: Zukhronnee Muhammad

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here