Keributan Antar Pemuda di Depan Indomaret, Seorang Mahasiswa Tewas Dianiaya

0
259
Polisi mengamankan lokasi kejadian penganiayaan di Indomaret Jalan HOS Cokroaminoto (Dok. Humas Polresta Jogja)

Keributan antar pemuda berakhir penganiayaan terjadi lagi. Keributan berbuntut pengeroyokan ini menyebabkan seorang mahasiswa meninggal dunia. 

“Benar tadi malam ada peristiwa penganiayaan di depan Indomaret Jalan HOS Cokroaminoto. Penganiayaan ini menyebabkan korban meninggal dunia, korban adalah seorang mahasiswa, berinisial EHL (25),” terang AKP Timbul Sasana Raharja, Humas Polresta Jogja dalam keterangan tertulisnya Kamis (1/9/2022).

Kejadiannya berawal sekitar pukul 20.00 WIB, lanjut Timbul, saat itu ada sekitar delapan orang nongkrong di TKP. Kemudian pada pukul 20.15 WIB datang dua orang mengendarai mobil dan menghampiri rombongan.

Kemudian pada sekitar pukul 21.00 WIB datang tiga orang lagi, kedatangan mereka ini diduga karena telah dihubungi oleh pengendara mobil. Selanjutnya tiga orang tersebut menghampiri dan memanggil salah seorang yang sedang nongkrong dan diajak bicara.

“Kemudian pada sekitar pukul 23.30 WIB tiga orang tersebut pergi meninggalkan TKP, kemudian disusul dua orang yang mengendarai mobil putih,” imbuh Timbul.

Hanya berselang 10 menit, Timbul melanjutkan, Dari rekaman CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian (23.47 WIB). Rombongan yang berjumlah kurang lebih 10 orang datang kembali ke lokasi dengan mengendarai kendaraan matic.

Timbul menjelaskan, tanpa basa-basi rombongan ini langsung menyerang korban dan teman-temannya menggunakan senjata tajam berjenis parang. Penyerangan yang tiba-tiba ini tidak bisa dielakkan oleh kelompok korban. Akibatnya salah satu korban meninggal dunia akibat luka tusuk di dada.

“Sebagian lari ke dalam Indomaret ada yang sembunyi di gudang, ada yang di kamar mandi dan ada yang lari hendak kembali ke tempat kost,” imbuhnya.

Setelah penyerangan, lanjut Timbul, korban masih bisa berlari menyelamatkan diri, namun setelah 300 meter dari TKP korban kemudian tumbang dan dilarikan ke RS Ludira Husada Tama.

Korban dibawa dengan menggunakan mobil Patroli Polsek Tegalrejo, namun dan setelah di Rumah Sakit korban dinyatakan meninggal dunia. Dua korban lain yang mengalami luka ringan adalah JVG dan CDF. 

JVG mengalami luka tusuk ringan di rahang sebelah kiri dan luka sayatan di punggung serta luka lecet-lecet dikaki kanan kiri dan tangan kiri. Sementara CDF mengalami luka memar di bagian tangan dan kaki akibat pukulan benda tumpul. Keduanya juga merupakan mahasiswa.

Sampai berita ini diturunkan pihak Kepolisian Resor Kota Yogyakarta sedang melakukan pengejaran terhadap para pelaku. Polisi pun berkomitmen untuk menjaga Yogyakarta tetap aman dan nyaman. 

Kejadian ini begitu ironis, pasalnya sehari sebelumnya Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X usai menyampaikan Sapa Aruh Peringatan Satu Dasawarsa Undang-undang Keistimewaan DIY mengimbau agar masyarakat selalu menghindari kekerasan fisik.

“Taruhlah orang-orang di Jogja ini yang beradab bisa memberikan maaf, kalau memang itu harus dilakukan tidak mesti semua penyelesaian itu harus dengan kekerasan fisik,” papar Ngarsa Dalem, Rabu (31/8/2022).

“Yang namanya beradab itu kan punya unggah-ungguh banyak batas-batas dalam rasa, bukan pikiran karena pikiran itu bisa saja [menjadikan] seseorang berbohong,” lanjutnya.

“Akhirnya [jika semua mengutamakan kekerasan] saya hanya bisa mengatakan tegakkan hukum,” tutupnya.

Kontributor: Zukhronnee Muhammad