Banyak Berjasa saat Covid-19, Guru Besar UGM Terseret Ombak saat Berswafoto di Pantai Pulangsawal

0
87
Upaya penyelamatan Prof Samekto. (dok.SAR DIY)

Samekto Wibowo, Guru besar (gubes) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) meninggal dunia saat swafoto di Pantai Pulangsawal, Kapanewon Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Sabtu (24/9/2022). Samekto jatuh dan tenggelam terseret ombak.

Pada Jumat (23/9/2022), almarhum mengadakan reuni bersama dengan kerabatnya. Reuni tersebut dilaksanakan di salah satu vila milik rekan sejawatnya di UGM sebelum kejadian.

“Jadi sedang reuni sejak semalam. Nah lagi foto-foto, kebetulan kan ada Prof Anwar yang mempunyai vila di pantai situ, kelihatannya lagi foto-foto terus ada ombak, beliau (Prof Samekto) jatuh dan tertelungkup gitu,” papar Rektor UGM, Ova Emilia saat dihubungi wartawan, Sabtu (24/9/2022).

“Terus keseret ombak lagi, belum sempat bangun. Saat ini sedang di RSUD wonosari, kita tangani di sana,” lanjutnya.

Ova menyampaikan duka yang mendalam atas kejadian tersebut. UGM juga merasakan kehilangan salah satu sosok gubes yang banyak berjasa dalam pengembangan sel punca. 

Samekto selama ini dikenal merupakan Ketua Tim Sel Punca UGM. Sejak pandemi Covid-19, Samekto membantu RSUP Dr Sardjito menerapkan penggunaan sel punca untuk penyembuhan pasien Covid-19.

Sel punca dalam penelitiannya mempunyai kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel-sel yang spesifik dan membentuk berbagai jaringan tubuh. Dengan demikian penyembuhan pasien Covid-19 bisa dipercepat dengan injeksi sel punca.

“Selama ini Samekto dikenal sebagai sosok yang baik. Almarhum juga banyak membantu para dosen-dosen muda. Kita sangat kehilangan, karena beliau ngopeni (mengasuh-red) yang muda-muda,” kata Ova.

Sementara Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol UGM, Dina W Kariodimedjo menjelaskan tim SAR Satlinmas setempat yang menolong almarhum saat kejadian. UGM sendiri masih membahas persemayaman almarhum bersama keluarga.

“Keputusan persemayaman guru besar di Balairung, sepenuhnya ada di pihak keluarga,” tutup Dina.

Kontributor: Zukhronnee Muhammad

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here