Stasiun Yogyakarta Kini Lebih Indah dengan Gaya Art Deco, Perpaduan Warisan Budaya dan Modernitas

0
57
Beberapa hasil beautifikasi yang telah bisa dinikmati oleh pengguna jasa kereta api maupun pengunjung Stasiun Yogyakarta. (istimewa)

Stasiun Yogyakarta yang berusia 137 tahun kini tampil dengan wajah baru bergaya art deco, memadukan unsur warisan budaya dengan sentuhan modern. Bagian-bagian hasil renovasi tahap pertama telah dapat dinikmati pengguna jasa kereta api, termasuk hall timur yang kini dihiasi kaca patri dan lampu gantung bergaya klasik.

“Beautifikasi merupakan bagian dari upaya dinamis KAI dalam mempertahankan bangunan heritage atau cagar budaya beserta nilainya. Kami juga menyesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan masa kini agar dapat terus memenuhi harapan pelanggan di berbagai usia,” ujar Krisbiyantoro, Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Selasa (22/10/2024).

Hall timur menjadi salah satu area yang paling menonjol dalam proyek ini. Area tersebut kini tampil dengan nuansa art deco yang elegan, dilengkapi ornamen geometris dan pemilihan warna minimalis yang menciptakan suasana rapi dan anggun.

Fasad stasiun, sebagai wajah utama bangunan bersejarah ini, dipertahankan dengan tetap menonjolkan nilai heritage-nya. Penambahan kanopi berornamen batik dan penataan pencahayaan di halaman memberikan kesan klasik yang berkelas.

“Seluruh proses renovasi dilakukan sesuai Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Kami memastikan setiap perubahan tidak menghilangkan nilai sejarah bangunan ini,” tambahnya.

Area komersial stasiun juga mengalami penataan ulang dengan mengadopsi gaya art deco. Perubahan ini mencakup penggantian lantai dengan material granit dan marmer, serta penataan area yang lebih fungsional.

Demi kenyamanan penumpang, area-area penting seperti VIP lounge dan area cetak tiket kereta api antar kota direlokasi ke posisi yang lebih strategis, lebih dekat dengan boarding gate.

KAI Daop 6 Yogyakarta menegaskan bahwa proyek beautifikasi akan terus berlanjut tanpa mengganggu operasional harian stasiun. Pengerjaan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan arus penumpang dan jadwal keberangkatan kereta api.

Stasiun Yogyakarta, yang telah menjadi saksi perjalanan sejarah kota sejak era kolonial Belanda, kini bertransformasi menjadi simpul transportasi modern tanpa kehilangan karakternya sebagai bangunan cagar budaya.