Shafiyah Expo 2025: Ajang Belanja, Edukasi, dan Pemberdayaan UMKM dalam Nuansa Mahabbah

0
91
Pembukaan Journey 1.0 dan Shafiyah Expo 2025 di Jogja Expo Center. (zukhronnee muhammad)

Siap menjadi ruang yang menyatukan edukasi, kontribusi, dan semangat belanja penuh makna, Shafiyah Expo 2025 digelar selama tiga hari, mulai 27–29 Juni 2025 di Hall C Jogja Expo Center (JEC).

Mengusung tema besar Mahabbah (Cinta), expo ini menghadirkan beragam aktivitas yang mendukung gaya hidup produktif dan menjadi wadah pemberdayaan pelaku usaha, khususnya sektor UMKM dan ekonomi kreatif.

Expo ini merupakan pengembangan dari kegiatan serupa yang pernah digelar pada 2024, dan kini hadir dalam skala yang jauh lebih besar. Dengan dukungan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta, Shafiyah Expo 2025 menghadirkan lebih dari 90 tenant dari berbagai daerah di Indonesia.

Pengunjung akan dimanjakan dengan diskon hingga 75%, program spesial Tebus Murah #PenuhCinta, serta berbagai kegiatan menarik seperti lomba mewarnai, beauty class, talkshow keluarga, cooking class, dan workshop lainnya yang bersifat edukatif dan inspiratif.

Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Shafiyah Journey 1.0: Mahabbah, sebuah event untuk keluarga muslim yang menghadirkan deretan pemateri nasional, di antaranya: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, Ustadz Khalid Basalamah, Ustadz Ammi Nur Baits, Ustadz Abdurrahman Zahier, Ustadz Abu Salma Muhammad, Ustadz Erlan Iskandar, dan Ustadz Yogi Kusprayogi, serta dipandu oleh Kevin Kautsar dan Steny Agustaf.

Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, selaku Pembina Majelis Taklim Shafiyah Shaliha, menegaskan bahwa kegiatan ini ditujukan untuk menghidupkan kembali semangat pemberdayaan dan kolaborasi di tengah masyarakat.

“Dengan lebih dari 6.000 pengunjung yang kami targetkan, expo ini diharapkan bisa menjadi titik temu antara pelaku UMKM, konsumen, dan komunitas dakwah,” ujarnya.

Dalam pembukaannya, Ustadz Tuasikal juga menyoroti keunikan acara ini yang tidak hanya berupa pameran dagang, tetapi juga ruang silaturahmi dan pertemuan antarkeluarga muslim. Salah satu agenda unik yang dihadirkan adalah Cari Jodoh Nasional, yang akan digelar pada Ahad, 29 Juni 2025.

Betta Farah, selaku ketua penyelenggara, menambahkan bahwa expo kali ini jauh lebih luas dibandingkan penyelenggaraan perdana.

“Kami menggunakan area publik tiga kali lipat lebih besar dibanding sebelumnya, dengan tenant yang lebih bervariasi. Mayoritas berasal dari pelaku UMKM fashion muslim yang banyak diminati peserta,” jelasnya.

Menurutnya, selain menjual produk, yang lebih penting adalah memperkenalkan merek dan membangun branding jangka panjang.

“Kita ingin agar pelaku UMKM dikenal dulu. Itu yang bisa jadi investasi penting bagi pertumbuhan usaha mereka di masa depan,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Disperindag DIY, Yuna Pancawati, menyampaikan apresiasinya kepada para pelaku UMKM.

“UMKM adalah garda terdepan ekonomi rakyat. Di tengah berbagai krisis dan tantangan, mereka selalu menjadi penopang utama ketahanan ekonomi nasional, termasuk di Yogyakarta,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa lebih dari 98% unit usaha di DIY berasal dari sektor UMKM yang menyerap lebih dari 90% tenaga kerja. Menurutnya, memperkuat UMKM adalah strategi yang tidak bisa ditawar lagi untuk menciptakan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan menggabungkan semangat keislaman, kolaborasi komunitas, promosi produk lokal, dan edukasi keluarga, Shafiyah Expo 2025 diharapkan tak hanya menjadi ajang pameran, tapi juga ruang pertumbuhan spiritual dan ekonomi masyarakat.(*)