Rencana pembukaan jalur baru Trans Jogja dari Yogyakarta menuju Wonosari memasuki tahap pembahasan serius. Dinas Perhubungan Gunungkidul menyatakan dukungan penuh atas inisiatif ini, meskipun kepastian pengoperasian masih menanti keputusan final dari DPRD DIY.
Kepala Dishub Gunungkidul, Irawan Jatmiko, mengungkapkan bahwa wacana rute baru ini sudah muncul sejak awal 2025 dan telah disertai kajian teknis. Kajian tersebut meliputi rute, jumlah armada, jadwal operasional hingga estimasi tarif.
“Penentu akhirnya ada di DPRD DIY. Kami hanya mengusulkan. Tapi kami berharap bisa segera direalisasikan untuk menyediakan layanan transportasi publik yang layak bagi masyarakat Gunungkidul,” ujar Irawan, kepada wartawan, Selasa (10/6/2025).
Dari hasil kajian, setidaknya dibutuhkan 25 armada bus untuk mendukung rute Jogja–Wonosari. Namun, operasionalnya disesuaikan dengan waktu padat.
Sebanyak 18 armada akan beroperasi saat jam sibuk, yakni pukul 06.00–08.00 WIB dan 15.00–18.00 WIB. Sedangkan saat jam sepi (off-peak), hanya delapan armada yang dijalankan.
Menurut Irawan, rencana ini juga mempertimbangkan usulan masyarakat yang menginginkan layanan transportasi tepat waktu. Selain itu, pihaknya menggandeng Organda dan para pemilik PO bus untuk menghindari gesekan kepentingan dengan operator lama.
“Tetap kami libatkan. Bentuk keterlibatannya akan terus dibahas dalam forum-forum selanjutnya,” jelasnya.
Pengelola Terminal Dishub Gunungkidul, Muhammad Wahyu Riski menambahkan, kajian juga mencakup soal tarif.
Meski nominalnya belum ditentukan, pemerintah berkomitmen memberikan subsidi demi menjaga keterjangkauan harga bagi warga Gunungkidul.
“Masih akan ada satu forum group discussion (FGD) lagi sebelum rencana ini benar-benar matang,” pungkasnya. (*)