Platform Pelatihan Daring Ajarkan Illustrator Teknik Memvisualisasikan Cerita

0
152
Foto bersama antara Rektor UMY Gunawan Budiyanto dan Denni Puspa Purbasari usai penandatanganan MoU antara UMY dengan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja. (istimewa)

Kemajuan era teknologi informasi 5.0 seharusnya mampu mendukung sumber daya manusia masyarakat Indonesia dalam untuk meningkatkan kemampuan diri, termasuk untuk bekerja sesuai dengan passion yang diinginkan.

Yogyakarta sebagai salah satu kota dengan banyak anak muda yang bisa diperhitungkan kreativitasnya secara nasional memiliki peluang yang sama luasnya untuk bersaing di era teknologi informasi 5.0.

“Industri ekonomi kreatif memiliki peluang yang sangat bagus terutama bagi anak muda Indonesia yang memiliki kreativitas tinggi,” kata Andi Pranata, Dirut Bebas Jam Kerja yang merupakan salah satu platform pelatihan daring yang menjadi mitra Program Kartu Prakerja pada Jumat (3/2/2023) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Maka untuk menjaring para anak muda kreatif atau content creator yang memiliki passion di dunia ilustrasi, salah satu platform pembelajaran daring bernama Bebas Jam Kerja memberikan pelatihan ilustrasi bagi anak muda di Yogyakarta.

“Pelatihan ini berupa 100 voucher gratis menjalani pelatihan daring di platform Bebas Jam Kerja selama 6 jam,” lanjutnya.

Langkah memberikan pelatihan di bidang ilustrasi ini, lanjut Andi, salah satu hal diantaranya adalah karena minimnya ilustrator buku anak yang mampu menterjemahkan cerita anak ke dalam bentuk visual. Selain itu juga harus mudah dimengerti dan cocok untuk anak-anak usia yang dimaksudkan dalam buku cerita tersebut.

“Kurang pekanya illustrator dalam menangkap cerita lalu memvisualisasikannya ke dalam sebuah ilustrasi bisa menyebabkan tidak sampainya pesan atau cerita penulis kepada pembaca terutama anak-anak,” kata dia.

Kesepakatan kerjasama yang diinisiasi Program Kartu Prakerja ini selain menggandeng Bebas Jam Kerja sebagai salah satu penyedia pelatihan juga didukung oleh banyak pihak, antara lain adalah kampus universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

UMY mendukung program ini dengan menjadi tim penilai pelatihan-pelatihan yang akan masuk ke ekosistem program prakerja nantinya.

Denni Puspa Purbasari selaku Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja menyampaikan, UMY akan menjadi tim penilai pelatihan-pelatihan yang akan menjadi penunjang peningkatan skill (upskill) angkatan prakerja. 

“Kami meminta bantuan kepada Bapak/Ibu dosen UMY untuk menjadi tim penilai pelatihan yang nantinya akan masuk menjadi wadah upskill angkatan prakerja,” ucapnya.

Sementara itu, Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, mendukung penuh program yang dilaksanakan oleh Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja ini. Gunawan juga menyebutkan agar skill yang ditingkatkan tidak hanya dari akademik skill. Namun juga soft skill sosial, sebab sosial skill itu juga dapat mempengaruhi karir seseorang. 

“Soft skill sosial mempengaruhi keberlangsungan karir seseorang. Serta sosial skill ini menetukan kecerdasan kita selain dari academic skill,” ujarnya.

Sebagai kampus yang familiar untuk masyarakat terlebih lagi di bidang perekonomian UMY sudah menjadi kampus yang familiar di kalangan masyarakat, terlebih lagi dari sektor perekonomian. 

“Banyak mahasiswa UMY yang turut andil sebagai penggerak perekonomian di wilayah kampus UMY,” tutupnya.