Pemda DIY Masih Verifikasi Data Jukir dalam Rencana Penataan Abu Bakar Ali

0
17
Tempat Khusus Parkir Abu Bakar Ali yang rencananya akan dibongkar dan digantikan dengan ruang terbuka hijau. (istimewa)

Pemda DIY masih melakukan verifikasi data juru parkir (jukir) dan pengguna lain sebagai prasyarat penataan Tempat Khusus Parkir Abu Bakar Ali (ABA) menjadi ruang terbuka hijau (RTH).

Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono, mengatakan verifikasi ini penting untuk memastikan kelengkapan data sebelum kebijakan penataan dilaksanakan.

“Kita masih terus melaksanakan dialog-dialog agar keputusan yang diambil menjadi keputusan terbaik. Verifikasi terhadap jumlah jukir, pedagang, dan petugas kebersihan yang terdampak masih berlangsung,” ujar Beny saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Senin (28/4/2025).

Berdasarkan data awal, terdapat sekitar 130 jukir di ABA, namun identitas mereka belum terdata dengan lengkap. Data akurat ini menjadi dasar pemetaan relokasi yang akan dilakukan.

“Pemetaan relokasi sudah kami siapkan, tapi data yang ada saat ini belum sepenuhnya bisa dipahami. Kita harus sepakat dulu pada data sebelum melakukan pemetaan,” jelasnya.

Penataan ABA terkait dengan penguatan Sumbu Filosofi Yogyakarta yang menjadi prioritas pembangunan kawasan strategis budaya. Namun, Beny menegaskan proses ini harus melibatkan koordinasi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta karena wilayah ABA berada dalam otoritas kota.

Sementara itu, perwakilan komunitas pedagang dan juru parkir ABA, Agil, menyatakan penolakan terhadap rencana relokasi tersebut.

“Ini bagian perjuangan kita sebagai pengelola. Insyaallah tetap memperjuangkan keluarga di sini. Nek pindah siji pindah kabeh (Kalau pindah satu pindah semua). Apapun resikonya kita lawan,” tegasnya.

Agil juga memperingatkan anggotanya agar permintaan data individu harus melalui pengelola.

“Saya pesan, nanti baik itu parkir atas siapapun yang minta data by name harus melalui pengelola, jangan mau ditakoni siji-siji (ditanya satu-satu). Belajar dari Teras Malioboro, diparani omahe siji-siji (didatangi rumahnya satu-satu) kita selesai,” ujarnya.

Ia menambahkan, Pemerintah harus memikirkan kita sebagai rakyat. Kita sejak parkiran ini berdiri menyumbang pendapatan daerah baik itu kota maupun provinsi.

“Ada buktinya di Bank BPD,” tandasnya. (*)