Ngayogjazz 2019 “Satu Nusa Satu Jazz-nya”, Tribute To Djaduk Ferianto

0
361

Yogyakarta, 14 November 2019 – Tahun ini Ngayogjazz sudah memasuki usia ke-13 dan telah sukses membawa musik jazz ke dunia yang lebih luas sehingga bisa dinikmati oleh berbagai kalangan. Dengan lokasi yang selalu berlokasi di desa-desa, Ngayogjazz berhasil menempatkan desa bukan hanya sebagai obyek, tetapi menjadi mitra yang mutual.

Walau masih dalam suasana duka setelah kepergian penggagas Ngayogjazz, Djaduk Ferianto, acara musik jazz yang rutin di selenggarakan setiap tahun ini tetap komitmen di gelar. Dengan menambahkan satu tagline “Tribute To Djaduk Ferianto”

Ngayogjazz 2019 akan diselenggarakan pada hari Sabtu Kliwon, 16 November 2019 di Padukuhan Kwagon, Ds. Sidorejo, Godean, Sleman dengan mengusung tema “SATU NUSA SATU JAZZ-NYA”. Terinspirasi dari lagu “Satu Nusa Satu Bangsa” oleh L. Manik, Ngayogjazz ingin menunjukkan bahwa meskipun berbeda-beda namun kita tetaplah Indonesia dengan segala keragamannya. Seperti musik jazz yang dimainkan di berbagai daerah dan terdiri dari bermacam macam alat musik, bila dipersatukan akan menghasilkan harmoni yang indah.

Konsisten tak berbayar, Ngayogjazz mengajak seluruh pengunjung yang hadir untuk membawa buku sebagai pengganti tiket masuk. Program Lumbung Buku ini hasil kerja sama dengan Komunitas Jendela Jogja.

Temu Media Ngayogjazz 2019 dengan narasumber Dinas Pariwisata DIY, Dinas Pariwisata Sleman, Erasmus Huis.

Kolaborasi dengan berbagai instansi dan komunitas senantiasa dibangun untuk menghadirkan pengalaman-pengalaman baru bagi pengunjung. Diantaranya dengan pusat kebudayaan Belanda, Erasmus Huis, dan pusat kebudayaan Perancis, IFI-LIP, Perkumpulan Pekarya Layang-Layang Indonesia (PERKALIN) kali ini dengan program Kite For Kids, berbagai komunitas musik, komunitas fotografi, dan Festival Bambu Sleman.

Tak hanya kolaborasi dengan berbagai instansi, sebuah wahana baru akan hadir di Ngayogjazz 2019 ini yaitu Messiom Ngayogjazz, yang didukung oleh Vera Kebaya – Merajut Nusantara. Konsep dari Messiom sendiri mengacu pada museum namun isi yang ada di dalamnya secara kuratorial sengaja dibuat tidak presisi dan merupakan hasil kreasi dan tafsir ala Ngayogjazz. Pengunjung akan diajak untuk untuk menemukan kewarasan dalam kegilaan. Ketika masuk ke dalam Messiom Ngayogjazz, semua yang hadir akan ditarik ke dalam dunia yang main-main tapi serius. Messiom Ngayogjazz akan penuh kenakalan dengan tafsir yang bersliweran serta sentuhan khas Ngayogjazz.