Perhelatan Suluh Sumurup Art Festival (SSAF) 2024 yang akan digelar di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada 14-22 Mei mendatang, siap membuat para pencinta seni rupa terkagum-kagum. Untuk kedua kalinya, festival ini akan menampilkan karya-karya memukau dari lebih dari 70 seniman difabel dari berbagai penjuru Indonesia.
“Dengan 202 karya yang dipamerkan, pengunjung akan disajikan keragaman spektrum disabilitas yang terekspresikan melalui lukisan, patung, kriya, hingga karya eksperimental,” ungkap Nano Warsono, tim kurator SSAF 2024 saat konferensi pers pada Senin (13/5/2024).
Pameran ini mengambil tema ‘Jumangkah’ yang berarti memulai langkah, pameran ini ingin menegaskan bahwa disabilitas bukanlah penghalang untuk berkarya dan meraih cita-cita. Justru, karya-karya yang akan dipamerkan menunjukkan keberpihakan pada inklusi dan keberagaman dalam dunia seni rupa.
“Kami berharap masyarakat bisa melihat bahwa karya teman-teman difabel ini sangat luar biasa dan membuka cakrawala baru apresiasi seni,” tegas Budi Irawanto, kurator SSAF 2024.
Tidak hanya pameran, festival ini juga akan menghadirkan rangkaian acara lain seperti workshop bahasa isyarat, workshop batik eco print, pertunjukan musik, teater, serta stan UMKM yang semuanya melibatkan para seniman difabel.
Sementara Kepala TBY, Purwiyati menyatakan, agenda tahunan ini merupakan wujud komitmen dalam mewujudkan inklusi difabel melalui seni rupa.
“Ini jadi pemenuhan hak untuk berekspresi dan berkreasi bagi komunitas difabel,” tandas Purwiyati.
SSAF 2024 diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih terbuka dan menghargai keberagaman, dengan melihat kecakapan luar biasa para seniman difabel dalam mengekspresikan diri melalui karya seni mereka.