Jazz Kotabaru 2025 kembali digelar dengan mengusung konsep kolaborasi dengan Tour de Kotabaru, yang menggambarkan kebersamaan, interaksi, serta kolaborasi lintas komunitas dan latar belakang.
Acara ini akan berlangsung pada 8 Februari 2025 di parkiran McDonald’s Kotabaru, sebagai bagian dari rangkaian Tour de Kotabaru yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta.
Sejak awal, Jazz Kotabaru bukan hanya sekadar pertunjukan musik, tetapi juga gerakan budaya yang menguatkan semangat toleransi dan keberagaman.
Adji Wartono, pegiat jazz di Yogyakarta, menegaskan bahwa festival yang dulu bernama Jazz Syuhada ini lahir dari kolaborasi berbagai komunitas, termasuk remaja masjid, gereja, mahasiswa, serta organisasi kemasyarakatan.
“Jazz Kotabaru hadir untuk menunjukkan bahwa keberagaman bisa menjadi satu melalui musik. Kami ingin membangun ekosistem yang mendukung musisi lokal dan komunitas kreatif di Yogyakarta,” ujarnya saat konferensi pers pada Jumat (7/2/2025).
Kotabaru sendiri merupakan kawasan bersejarah yang memiliki nilai penting dalam perjalanan sejarah Yogyakarta. Kawasan ini menjadi saksi perjuangan kemerdekaan, termasuk dalam peristiwa Penyerbuan Kotabaru.
Jazz Kotabaru yang awalnya bernama Jazz Syuhada mengambil nilai sejarah ini sebagai filosofi utama, untuk mengenang para pejuang serta menguatkan semangat kebersamaan.
“Jazz Kotabaru bukan sekadar festival musik, tetapi juga peristiwa kebudayaan yang mempertemukan berbagai elemen masyarakat. Kami ingin acara ini menjadi milik bersama, tempat bagi musisi lokal berkembang, serta ruang interaksi yang inklusif bagi semua komunitas di Yogyakarta,” tambah Adji Wartono.
Festival ini akan menampilkan sejumlah musisi dari Yogyakarta, seperti Verti Gong, No Brain, Sastromoeni, Padmana Band, dan Jazz Mben Senen. Selain itu, acara ini juga berkolaborasi dengan Tour de Kotabaru, yang menggelar berbagai kegiatan sejak 8 Februari siang, seperti Pesta Pelajar Kotabaru, Walking Tour, dan Lomba Fotografi.
Kepala Bidang Daya Tarik Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Yurnelis Piliang, menjelaskan bahwa Tour de Kotabaru menjadi bagian dari upaya menghidupkan ekosistem kawasan Kotabaru.
“Kami melibatkan sekolah-sekolah di Kotabaru, komunitas lokal, hingga usaha jasa pariwisata. Antusiasme masyarakat sangat luar biasa, terutama untuk Walking Tour dan Fun Run, yang tahun ini telah menarik ratusan peserta,” katanya.
Dengan perpaduan antara musik, sejarah, dan aktivitas berbasis komunitas, Jazz Kotabaru 2025 diharapkan dapat menjadi ajang yang terus berlanjut dan semakin memperkuat posisi Kotabaru sebagai destinasi budaya dan kreatif di Yogyakarta.