Hargai Perbedaan, Momentum Hari Raya untuk Menguatkan Keadaban Bangsa

0
157
Andityas Bima Prasatya (istimewa)

Perbedaan momentum perayaan hari raya idul fitri 1444 H bukan menjadi hal yang baru lagi. Sebagian masyarakat di Kota Jogja pun telah melakukan ibadah sholat Idul Fitri 1444 H salah satunya bertempat di Kagungan Dalem Alun – Alun Kidul Yogyakarta. 

Andityas Bima Prasatya selaku Ketua Taruna Merah Putih Kota Jogja menjadikan momentum ini menjadi hal yang baik karena dapat menguatkan persaudaraan di hari kemenangan.

“Beda hari tidak masalah, kita lihat banyak hal baiknya salah satunya di kedua hari tersebut beberapa pedagang di area ibadah sholat Idul Fitri memiliki dua hari untuk memasarkan dagangan dengan lebih maksimal,” paparnya dalam keterangan tertulis Jumat (21/4/2023).

“Silaturahim keluarga juga dapat terjalin lebih erat dengan bergantian melakukan ibadah di berbagai wilayah,” imbuhnya.

Satya juga berharap anak muda sebagai kader Taruna Merah Putih juga wajib untuk turun dan hadir membantu serta memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Utamanya agar kegiatan ibadah dapat berjalan aman, nyaman dan lancar,” kata dia.

Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meminta umat Islam mengedepankan toleransi dalam menyikapi perbedaan awal lebaran atau Idul Fitri 1444 Hijriah.

“Jika ada perbedaan dalam merayakan idul fitri dan dalam kegiatan-kegiatan ibadah yang bersifat furuiyah dan ikhtilaf, maka ke depankan tasamuh, saling toleran dan menghargai dengan penuh kedewasaan,” kata Haedar.

Ia berharap Idul Fitri menjadi momentum untuk menguatkan keadaban bangsa Indonesia yang berbasis pada agama, Pancasila, serta kebudayaan luhur bangsa.

“Lebih-lebih setelah berpuasa, bagi kaum muslimin sebagai mayoritas di negeri ini, jadilah sinar penerang, jadilah pencerdas, dan jadilah perekat kebersamaan hidup dalam kebhinnekaan,” tutupnya.