DIY Genjot Industri Halal Melalui SiBakul Halal Fest 2024

0
42
Pembukaan Si Bakul Halal Fest di Jogja Expo Center, Bantul Yogyakarta. (istimewa)

Di tengah posisi Indonesia sebagai konsumen produk halal terbesar di dunia dengan nilai konsumsi mencapai 184 miliar US$, Pemerintah Daerah DIY mengambil langkah strategis mengembangkan industri halal lokal melalui gelaran akbar SiBakul Halal Fest 2024. 

Festival yang berlangsung di Jogja Expo Center (JEC) pada 24-27 Oktober 2024 ini menjadi manifestasi nyata upaya mengubah status Indonesia dari sekadar konsumen menjadi produsen utama produk halal dunia.

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, dalam kunjungannya ke festival pada Jumat (25/10/2024), menegaskan pentingnya penguatan rantai nilai halal di Indonesia. 

“Kita wajib menguatkan rantai nilai halal dengan fokus pada sektor kompetitif, penguatan sektor keuangan syariah, menetapkan UMKM sebagai motor penggerak, dan penguatan ekonomi digital syariah,” paparnya. 

Ia juga mengungkapkan bahwa nilai ekspor produk halal Indonesia telah mencapai 8 Miliar US$, menunjukkan potensi besar yang masih bisa dikembangkan.

Pemda DIY juga mendorong Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) DIY untuk meningkatkan koordinasi dan kolaborasi dengan seluruh elemen terkait dalam pengembangan produk halal. 

Langkah ini diambil untuk mendukung visi menjadikan Indonesia tidak hanya sebagai konsumen terbesar, tetapi juga produsen utama produk halal dunia.

“Saya berharap rangkaian halal festival dapat membawa hasil, manfaat, dan dampak positif dalam mewujudkan pengembangan ekonomi syariah dan industri halal di Indonesia,” tandas Paku Alam X.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, menjelaskan bahwa festival ini merupakan implementasi dari UU No 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. 

“Hal ini bisa menjawab terhadap apa yang dinamakan halal, bagaimana cara mendapatkan halal, dan bagaimana membangun jejaring jadi industri halal. Halal menjadi salah satu sektor ekonomi yang mengalami pertumbuhan pesat baik di Indonesia maupun di dunia,” jelasnya.

Event yang menghadirkan 350 peserta pameran ini menjadi bukti keseriusan Pemda DIY dalam memajukan ekonomi syariah. Para pengunjung dapat menjumpai beragam produk inovatif, dari makanan, minuman, kosmetik, produk farmasi, hingga fashion yang telah tersertifikasi halal. 

Kehadiran Lembaga Sertifikasi Halal dan Lembaga Konsultan Halal memberikan kesempatan langsung bagi UMKM untuk mendaftarkan sertifikasi produk mereka.

Festival yang berlangsung selama empat hari ini diperkaya dengan berbagai kegiatan spiritual dan edukatif. 

Dimulai dengan pengajian oleh Ustadz Ransi Al-Indragiri di hari pembukaan, dilanjutkan dengan SiBakul Bersholawat bersama Habib Sayyidi Baraqbah pada Sabtu (26/10), dan akan ditutup dengan penampilan grup band nasional Letto.

Sebagai bagian dari program SiBakul (Sistem Informasi Pembinaan Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta), festival ini juga mendorong digitalisasi UMKM. Para pelaku usaha mendapatkan kesempatan promosi sekaligus edukasi melalui business matching, talkshow halal, dan konsultasi bisnis.

Siwi menekankan pentingnya kolaborasi dalam mengembangkan ekosistem halal. Sinergi dan kolaborasi antar pihak sangat diperlukan antara pelaku usaha, lembaga sertifikat konsultan, serta masyarakat. 

“Semua harus saling mendukung agar ekosistem halal ini dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat,” ungkapnya.

SiBakul Halal Fest 2024 membuktikan keseriusan Yogyakarta dalam mengembangkan industri halal yang inklusif dan berkelanjutan. 

Melalui perpaduan bisnis, edukasi, dan hiburan, festival ini tidak hanya menjadi etalase produk halal, tetapi juga katalisator pertumbuhan ekonomi syariah yang diharapkan dapat berkontribusi signifikan dalam mengubah posisi Indonesia dari konsumen menjadi produsen utama produk halal dunia.