Diduga Abaikan Korban Kecelakaan, Kustini Investigasi Puskesmas Berbah

0
170
Kustini, Bupati Sleman (humas pemkab sleman)

Ramai perbincangan di media sosial tentang penolakan Puskesmas Berbah dalam menangani kecelakaan beberapa waktu lalu mendapat tanggapan dari Bupati Sleman, Kustini.

Kustini menyebut ada beberapa faktor yang mempengaruhi, salah satunya keterbatasan pelayanan yang dimiliki Puskesmas Berbah. Hal ini disampaikan Kustini usai melakukan investigasi atas kejadian tersebut.

“Selasa pagi langsung saya minta investigasi, dan memang ada beberapa kesimpulan. Yang pertama karena keterbatasan layanan seperti dokter yang berjaga di shift sore hingga malam itu sudah selesai masa tugas. Sementara hanya ada 1 perawat dan 1 bidan yang melayani hampir 4 orang yang dirawat di sana,” lanjutnya. 

Dijelaskan Kustini saat itu ada beberapa pasien yang dirawat di Puskesmas Berbah seperti pasien dyspepsia, pasien anak dengan demam, pasien suspek stroke dan pasien dengan insisi paku.

Sementara, dokter yang seharusnya betugas shift sore sudah selesai jam bertugas. Sehingga, untuk pelayanan profesi dokter hanya dilayani via telepon atau On Call.

Perihal mobil ambulans yang menjadi masalah, Kustini menjelaskan bahwa penggunaan kendaraan tersebut harus memenuhi prosedur yaitu terlebih dahulu menghubungi rumah sakit yang dituju. Itu dilakukan untuk mendapat persetujuan rujukan dari rumah sakit yang dituju.

Lanjutnya, saat itu petugas jaga menilai kondisi pasien gawat tetapi tidak darurat sehingga menyarankan agar pasien dibawa menggunakan mobil relawan untuk menuju rumah sakit dibanding harus menunggu persetujuan rumah sakit tujuan.

“Ditambah juga pada saat itu kondisi pasien masih berada di dalam mobil. sehingga jika ada pemindahan posisi dikhawatirkan akan menimbulkan risiko pada lengan yang cidera. Oleh karena itu petugas menyarankan untuk langsung membawa pasien ke UGD Rumah Sakit terdekat,” katanya.

Menurut Kustini, dalam permasalahan ini telah terjadi kesalahan komunikasi. Apa yang jadi keluhan warga ini, menurut Kustini akan dijadikan evaluasi untuk ke depan. 

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (Dinkes DIY) Pembajun Setyaningastutie akan melakukan klarifikasi ke Puskesmas Berbah, Kabupaten Sleman.

“Kalau seperti itu kita lihat dulu masalahnya apa, kenapa tidak diberikan ambulans mengapa tidak dilakukan pelayanan. Jadi saya juga atas nama seluruh jajaran kesehatan mohon masyarakat atau siapapun jangan menjudge dulu. Kita lihat dulu ini,” kata Pembajun, di Kompleks Kepatihan, Selasa (15/11/2022).

Pembajun mengatakan pihaknya perlu melakukan klarifikasi agar mengetahui persoalan yang terjadi secara utuh. Termasuk bagaimana keterangan dari keluarga korban. 

“Seperti ini perlu keterbukaan yang jelas pertama kita sudah tahu bahwa seluruh fasyankes pada kondisi kecelakaan atau pada kondisi gawat darurat harus memberikan pelayanan kan gitu. Permenkesnya sudah jelas. Tapi kalau sampai tidak memberikan pelayanan itu patut kita pertanyakan tidak hanya kepada tenaga kesehatannya tetapi kepada keluarga korban,” tutupnya.

Kontributor: Zukhronnee Muhammad