Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta resmi menyambut 2.500 mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026 melalui acara Masa Ta’aruf (Mataf) yang digelar, Senin (15/9/2025).
Rektor UNISA, Dr. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, menegaskan mahasiswa baru adalah generasi pilihan yang tidak hanya dituntut unggul akademik, tetapi juga berkarakter, berintegritas, dan memberi manfaat bagi masyarakat.
“Selamat datang, selamat bergabung di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Kalian adalah generasi pilihan yang berhasil melewati babak penyisihan kehidupan. Kini saatnya memulai perjalanan baru di kampus tercinta ini,” ujar Warsiti dalam sambutannya.
Tahun ini, mahasiswa baru UNISA datang dari 36 provinsi di Indonesia, bahkan dari luar negeri seperti Timor Leste dan Ghana. Menurut Warsiti, keberagaman tersebut merupakan kekuatan yang harus dijaga dengan sikap inklusif dan saling menghargai.
Tema Mataf 2025, “Membentuk UNISA Muda yang Tangguh, Berintegritas, Berkarya, dan Berdampak”, disebut sejalan dengan tantangan yang dihadapi generasi muda. Warsiti berpesan agar mahasiswa tidak hanya mengejar nilai akademik, tetapi aktif berorganisasi, mengikuti kompetisi, dan mengasah kepedulian sosial.
“Jangan hanya menjadi seperti kentang yang lunak ketika direbus atau telur yang mengeras. Jadilah seperti kopi: ketika diseduh dengan air panas, aromanya menyebar dan memberi manfaat bagi banyak orang. Begitu juga kalian, semakin besar tantangan, harus semakin bermanfaat,” ungkapnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Dr. apt. Salmah Orbayinah, M.Kes., turut menegaskan pentingnya membangun generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter kuat.
“Indonesia tidak akan maju hanya dengan banyaknya cendekiawan. Bangsa ini akan berkembang jika intelektual muda memiliki moralitas, berintegritas, dan peduli sosial,” ujarnya.
Yogyakarta Jadi Magnet Mahasiswa Asing
Yogyakarta kembali membuktikan diri sebagai magnet bagi mahasiswa asing. Salah satunya Sulaiman A. Majeed, pemuda asal Ghana yang resmi menjadi mahasiswa baru UNISA.
“Indonesia adalah salah satu negara terbaik yang banyak diimpikan untuk ditinggali, terutama oleh orang-orang dari Afrika,” ujar Majeed usai acara penyambutan mahasiswa baru.
Ia mengaku tertarik dengan keunggulan UNISA, khususnya dalam bidang keperawatan dan teknologi informasi. Dari kedua pilihan itu, ia akhirnya memilih program studi Teknologi Informasi dengan tekad menjadi ahli di bidang tersebut.
Perjalanan Majeed menuju UNISA tidak singkat. Berawal dari tautan pendaftaran yang dibagikan seorang teman, ia mengikuti proses seleksi ketat termasuk dua kali wawancara.
“Wawancara pertama saya lolos, kemudian lanjut ke wawancara berikutnya dan juga berhasil. Setelah itu saya menerima surat penerimaan resmi dari UNISA. Saya sangat bahagia,” tuturnya.
Keberhasilan diterima menjadi langkah besar baginya. Ia berharap studinya di Yogyakarta tidak hanya membawa pencapaian akademik, tetapi juga membuka jalan untuk berkarya lebih luas.
“Harapan saya setelah lulus, saya bisa menjadi seorang pakar di bidang teknologi. Itu adalah tujuan besar saya,” kata Majeed penuh keyakinan.
UNISA Yogyakarta saat ini menjadi salah satu dari 15 perguruan tinggi ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah yang telah meraih akreditasi unggul dari 165 kampus serumpun di seluruh Indonesia.
Status tersebut menjadi penegasan atas komitmen UNISA dalam menyediakan pendidikan berkualitas yang inklusif dan berdaya saing global.
Dengan dukungan akademik yang kuat, iklim kampus yang ramah, serta jejaring luas Muhammadiyah–‘Aisyiyah, UNISA menegaskan diri sebagai rumah kedua bagi mahasiswa baru. (*)














