Sultan Menyebut Alasan Pengelola Skuter Tidak Bisa Makan Karena Dilarang itu Tidak Masuk Akal

0
192
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan tentang larangan skuter listrik di Kompleks Kepatihan Yogyakarta (zukhronnee muhammad)

Usai aksi penolakan para pengelola persewaan skuter listrik dengan cara menggruduk kantor Gubernur DIY pada Kamis (28/7/2022) petang. Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X pun menyampaikan tanggapannya.

Sultan menyebutkan keberatan pengelola skuter listrik yang merasa kehilangan penghasilkan akibat larangan tidak masuk akal.

“‘[Kalau alasan] masalah dapur, kan gitu alasannya ya. Itu kan masalah kuno, dia sebelum [menyewakan skuter] listrik juga makan kok. Kalau tidak [makan] kan sudah meninggal dari dulu-dulu, berarti kan makan,” papar Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (29/7/2022).

Ngarsa Dalem menyebut, pihaknya tidak melarang pengelola skuter listrik melakukan unjuk rasa dimanapun untuk menolak aturan larangan. Namun Sultan mengingatkan bahwa negara memiliki aturan yang harus mereka patuhi.

Penurunan penghasilan atau ekonomi yang selalu jadi alasan mereka menolak dilarang pun dianggap Ngarsa Dalem sudah kuno. Sebab sebelum mengelola penyewaan skuter listrik pun mereka sudah memiliki penghasilan.

Apalagi jika ditelisik, harga skuter listrik yang disewakan para pengelola ini bukan benda yang murah. Dan setiap pengelola skuter listrik memiliki lebih dari satu armada untuk disewakan.

“Negara ini punya aturan, bukan dia [pengelola skuter listrik] yang punya republik, jadi mestinya mengerti. Janganlah kita bicara sepertinya [Indonesia] tidak ada aturan berbangsa dan bernegara,” lanjutnya.

“Biarpun nggak boleh [beroperasi] tetap [menyewakan] karena masalah dapur, kan gitu alasannya kan? [Itu hanya alasan mereka] karena mereka punya skuter listrik aja [jadi] menolak untuk dilarang beroperasi,” ungkapnya.

Kontributor: Zukhronnee Muhammad