Polresta Jogja telah merancang berbagai strategi cerdas untuk mengurai kepadatan lalu lintas selama perayaan malam tahun baru, terutama di kawasan Tugu, Malioboro dan Kraton Jogja atau Gumaton. Salah satu strategi yang menarik adalah penempatan tim kesehatan dan ambulans di setiap zona di sepanjang Gumaton.
Kanit Kamsel Satlantas Polresta Jogja, Buang Tianto, menjelaskan kepada wartawan pada Jumat (29/12/2023) bahwa Gumaton akan dibagi menjadi 8 zona.
“Zona 1 dari Tugu ke simpang Sitisewu, zona 3 Malioboro sampai DPRD DIY, zona 4 DPRD DIY sampai Kepatihan, zona 5 Kepatihan sampai Benteng Vredeburg, zona 7 khusus untuk Nol KM, dan zona 8 di Alkid. Setiap zona akan ditempati oleh tim kesehatan dan beberapa zona akan ditempati oleh ambulans,” katanya.
Ini adalah langkah proaktif yang diambil oleh Polresta Jogja untuk memastikan keselamatan dan kesehatan pengunjung selama perayaan tahun baru.
Dengan adanya tim kesehatan dan ambulans yang siaga, pengunjung yang merayakan tahun baru di kawasan Gumaton dapat merasa lebih aman dan terlindungi. Ini menunjukkan komitmen Polresta Jogja dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Wakapolresta Jogja, AKBP Rudi Setiawan, menambahkan, pihaknya selalu melakukan penyesuaian setiap malam untuk mencari skema yang paling efektif dalam rekayasa lalu lintas.
“Kami merasa bersyukur jika siang hari kepadatan lalu lintas bisa tersebar ke Gunungkidul, Sleman, Bantul dan Kulonprogo, namun pada malam hari, kepadatan tetap terpusat di kota atau Malioboro,” ujarnya.
Rudi juga menekankan bahwa pada malam tahun baru nanti, kawasan Malioboro akan dibagi.
“Sebagian akan digunakan sebagai area evakuasi jika terjadi situasi darurat, sementara sebagian lainnya akan digunakan sebagai jalur kendaraan bermotor. Pelaksanaan penutupan jalur akan dilakukan secara situasional. Jika kepadatan lalu lintas sudah mencapai titik tertentu, jalur akan ditutup dan kendaraan akan diarahkan keluar dari jalur tersebut,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan pengamanan pada malam tahun baru dengan menambahkan 75 personel dari Polda DIY dan puluhan personel dari Brimob DIY.
“Kami akan menempatkan personel di titik-titik tertentu untuk menjaga kondusifitas. Kami juga akan dibantu oleh URC presisi yang akan berpatroli dari jam 11 malam sampai 3 subuh, salah satu tugasnya adalah untuk menekan dan menindak anak-anak yang berkumpul dan melakukan aktivitas negatif,” tandasnya.
Kontributor: Zukhronee Muhammad