Restoran Bilik Kayu Heritage milik Rafael Alun Trisambodo yang berada di Jalan Ipda Tut Harsono, Muja muju, Jogja berhenti beroperasi. Manajemen mengaku berinisiatif menutup sendiri restoran yang berdiri sejak 2016 tersebut sejak awal Juni lalu.
Dengan penutupan ini, puluhan karyawan pun belum jelas nasibnya. Pasalnya belum semua mendapatkan pesangon.
Salah satu karyawan yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, sebelum ditutup manajemen, petugas KPK sudah dua kali mendatangi restoran itu.
Pertama, petugas KPK itu datang sekitar kurang sepekan lalu atau sekitar akhir Mei untuk membawa mobil boks restoran. Lalu sekitar tiga hari kemudian atau awal Juni ini, petugas datang kembali untuk memeriksa kantor restoran itu dan membawa sejumlah barang yang tak diketahui jenisnya.
“Restoran belum disita, cuma memang sudah didatangi KPK dua kali,” terangnya kepada wartawan Kamis (8/6/2023).
“Mobil boks itu punya sini, di sita. Ada satu yang disita. Bukan dua hari berturut-turut, selang tiga hari kalau enggak salah. Hari Jumat itu manager dan direksinya dipanggil untuk diwawancarai KPK. Habis itu jelang hari berikutnya ke sini nyita mobil boks,” tandasnya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus bergerak menelusuri aset-aset milik ayah Mario Dandy tersebut. Sebelumnya lembaga antirasuah itu memastikan bahwa tim penyidik telah menyita aset berupa properti di wilayah Jogja. Penyitaan itu merupakan lanjutan dari pengembangan kasus dugaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur mengatakan, aset properti itu bernilai fantastis. Namun, pihaknya belum bisa menyampaikan secara detail kisaran harga dan lokasi dari aset tersebut.
“Nilainya lumayan besar,” kata Asep kepada wartawan di KPK beberapa waktu lalu.
Kontributor: Zukhronee Muhammad