Paska dugaan keracunan yang menimpa 96 mahasiswa baru Universitas Pembangunan Negeri (UPN) Veteran Yogyakarta saat Pembekalan Bela Negara pihak kampus masih menunggu hasil penelitian sample makanan yang dikirim ke Dinas Kesehatan Sleman.
“Sample tersebut berupa nasi, lauk, ayam dan bakmi,” kata Singgih Saptono, Warek Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UPN Veteran Yogyakarta pada Sabtu (19/8/2023).
Singgih melanjutkan, dalam pengembangan karakter bagi mahasiswa baru ini dibagi menjadi dua bentuk, satu inbound yang berarti dilakukan di dalam kampus dan satu lagi outbound yang diselenggarakan di luar kampus UPN Veteran Yogyakarta.
Kegiatan inbound itu diselenggarakan di kampus yaitu pengembangan karakter terhadap masalah dasar-dasar tentang bela negara, etika dan masalah mitigasi kebencanaan. Sementara kegiatan out bound, yang bertujuan untuk membentuk nilai-nilai bela negara seperti disiplin dan pengembangan kekompakan serta kerjasama.
“Untuk outbound pihaknya bekerjasama dengan dengan beberapa kesatuan pertama adalah AAU (Akademi Angkatan Udara), Kopasgat (Komando Pasukan Gerak Cepat) dan Yonmek 403/WP (Batalyon Infanteri Mekanis 403/Wirasada Pratista) sehingga untuk outbond itu berada di kesatuan-kesatuan tersebut,” paparnya.
Seperti diketahui, dari puluhan mahasiswa yang diduga keracunan adalah yang tengah melakukan outbound di Yonmek 403/WP. Dugaan berasal dari menu santap siang, namun para mahasiswa merasakan gejala saat acara telah selesai, yaitu disaat pulang.
“Mereka mengalami gejala keracunan, 96 mahasiswa mengalami sakit perut, mual dan muntah,” kata dia.
Kondisi terkini yang didapatkan pihak kampus, hampir seluruh mahasiswa yang sebelumnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan telah pulih dan pulang. Semua biaya rumah sakit bagi korban baik yang dirawat inap maupun berobat jalan ditanggung oleh Yonmek 403/WP.
Kontributor: Zukhronee Muhammad
