Sebagai bentuk dukungan terhadap pariwisata dan ekonomi kerakyatan di Yogyakarta, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengadakan acara Klinong-Klinong Numpak Andong BPKH di Jogja National Museum, Kamis (29/2/2024). Acara ini diikuti oleh 100 kusir andong yang tergabung dalam Paguyuban Kusir Andong DIY.
Salah satu tujuan acara ini adalah untuk mempromosikan program menabung haji sejak dini kepada masyarakat. BPKH memberikan QR Code di sisi belakang andong yang bisa di-scan oleh penumpang untuk mengakses informasi tentang pengelolaan keuangan haji. BPKH juga menjelaskan bahwa dana haji yang ditabung akan bertumbuh karena diinvestasikan secara syariah dan memberikan imbal hasil kepada jamaah.
Anggota Bidang Kesekretariatan Badan dan Kemaslahatan BPKH Amri Yusuf mengatakan bahwa menabung haji sejak dini akan memberikan banyak manfaat, seperti mengurangi masa tunggu yang saat ini mencapai 26 tahun di Indonesia dan 34 tahun di DIY, mengurangi risiko kesehatan dan kematian jamaah haji, dan meningkatkan kualitas ibadah haji.
“Harapannya, banyak usia muda produktif yang menjadi tangan-tangan untuk petugas haji karena jumlah petugas haji dengan jamaah kan jauh, jamaah saja sudah mencapai 240 ribu tahun ini,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Kusir Andong DIY Purwanto mengapresiasi kolaborasi dengan BPKH yang memberikan branding andong sebagai ikon wisata di Yogyakarta. Ia berharap hal ini bisa meningkatkan minat orang naik andong dan sekaligus mengedukasi mereka tentang haji.
“Branding ini bisa meningkatkan minat orang naik andong. Sekaligus kami bisa memasarkan haji dan agar lebih banyak masyarakat yang mengetahui soal keberadaan BPKH. Selalu kita harapkan BPKH dan Paguyuban Kusir Andong DIY agar terus bersinergi,” katanya.
Kontributor: Zukhronnee Muhammad