Lampu Merah Perempatan OB Bisa Berdurasi Lama atau Sebentar, Begini Penjelasannya

0
176
Lampu APILL di perempatan OB yang terpasang sejak 17 Mei 2023 silam. (istimewa)

Lampu APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu-lintas) di perempatan OB (Outlet Biru) atau Perempatan Wahid Hasyim, Dabag, Condongcatur telah terpasang sejak 17 Mei 2023 lalu. Penggunaan lampu APILL di simpang yang padat tersebut pun telah menggunakan teknologi terkini, yaitu sistem full responsive dengan durasi yang disesuaikan dengan volume kendaraan.

Secara rinci, lampu APILL dengan sistem ini dibekali kamera dan sensor yang berfungsi memantau panjang antrean dengan jarak pandang sekitar 20 meter. Sensor yang ada akan merespons lamanya durasi lampu hijau sesuai kondisi di lapangan. 

“Setiap simpang diatur maksimal 70 detik, tetapi ketika hijau itu bisa diberikan maksimal sesuai dengan panjang antrean kendaraan,” kata Marjanto, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Sleman, saat dikonfirmasi Minggu (4/6/2023).

Kendaraan yang ada dalam radius 20 meter tersebut akan masuk pantauan kamera pada APILL. Bila antrean panjang, maka APILL akan memberikan respon durasi lampu hijau maksimal 70 detik.

Namun, bila dalam kurun waktu 70 detik tersebut jarak antarkendaraan yang masuk pantauan kamera lebih dari tiga detik, maka lampu otomatis merah. Misalnya, pada detik ke-40, jarak kendaraan terakhir yang masuk dalam jangkauan kamera dengan kendaraan yang menyusul di belakangnya lebih dari tiga detik, otomatis lampu APILL akan berubah menjadi merah.

Lebih lanjut ia menjelaskan, penyebab durasi lampu hijau pada lampu APILL tersebut tidak selalu maksimal 70 detik, melainkan menyesuaikan panjang antrean di masing-masing simpang. Sehingga simpang dengan antrean yang panjang bisa segera bergerak, sedangkan simpang yang lengang bisa dipercepat durasi hijaunya.

Sejauh ini, menurut Marjanto dengan sistem full responsive, volume kendaraan di simpang Wakhid Hasyim dapat lebih tertata. Sistem ini dinilai lebih efektif, ketimbang mengubah durasi lampu APILL secara manual di momen-momen tertentu.

“Selama ini masih ada yang mengatur manual, itu kan tidak efektif. Enggak efektifnya masih tergantung dari manusia untuk ngatur. Kalau itu sudah pakai kamera, sensor,” tandasnya.

Kontributor: Zukhronee Muhammad