Korban Kericuhan Antarsuporter Wafat, Keluarga Minta Proses Hukum buat Pelaku

0
177
Para pelayat mengantarkan almarhum Tri Fajar Firmansyah, korban kerusuhan antarsuporter (istimewa)

Kericuhan antarsuporter sepakbola di Yogyakarta pada 25 Juli 2022 mengakibatkan satu korban nyawa sia-sia. Tri Fajar Firmansyah, berpulang setelah satu minggu lebih dirawat di RSPAU Hardjolukito. Fajar menghembuskan nafas terakhirnya Selasa (2/8/2022).

Ribuan sahabat mengantarkan Almarhum Fajar ke peraduan terakhirnya. Rumah duka di Tambakbayan, Caturtunggal dipenuhi karangan bunga, ucapan dukacita. Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa serta Sekda Sleman, Harda Kiswaya tampak hadir takziah. 

Pukul 11.30 WIB, setelah dilakukan salat jenazah, almarhum pun dibawa ke pemakaman Tambakbayan.

Hendra Karsandi, kakak ipar almarhum saat ditemui mengungkapkan kondisi kesehatan Fajar selama dirawat di RS tidak stabil. Meski sudah dilakukan operasi, Fajar tetap tidak sadarkan diri hingga dinyatakan meninggal dunia.

“Sampai meninggal tidak sadar dari koma,” jelasnya.

Hendra menjelaskan bahwa adik iparnya tersebut sebenarnya bukan merupakan tukang parkir seperti yang banyak diberitakan sebelumnya. 

“Pekerjaannya sehari-hari menjadi kurir makanan salah satu e-commerce. Yang jadi tukang parkir itu temannya, bukan adik saya [fajar],” jelasnya.

Saat kericuhan terjadi di Babarsari, lanjut Hendra, Fajar dikeroyok orang-orang yang tidak dikenal. Berdasarkan informasi dari teman-temannya, Fajar sempat lari dan terjatuh hingga dua kali.

Fajar yang terluka akibat keroyokan massa pun dilarikan ke RS. Di RS diketahui dia mengalami luka kepala bagian kanan. 

“Saat dirontgen kelihatan [kepalanya] retak dan keluar cairan dari kepala karena bengkak. Dari tempurungnya juga pecah,” paparnya.

Hendra menambahkan, selama ini Fajar aktif menjadi suporter salah satu klub bola. Oleh sebab itu banyak sekali suporter bola yang datang melayat dan mendoakan Fajar sejak semalam.

Atas kejadian kerusuhan yang menyebabkan meninggalnya Fajar, keluarga meminta aparat kepolisian untuk bertindak tegas pada para tersangka. Proses hukum pun harus dilanjutkan hingga pelakunya ditangkap dan dijatuhi hukuman setimpal.

“Ini kan sudah menyangkut nyawa ya, jadi keluarga meminta proses hukum pelaku,” tutupnya.

Sementara Sekda Kabupaten Sleman Harda Kiswaya menegaskan, kerusuhan antarsuporter tersebut diharapkan menjadi pelajaran bagi semua pihak agar tidak terulang kembali. Apalagi ada korban jiwa yang jatuh akibat kerusuhan tersebut.

“Saat menjadi suporter, kita harapkan menjadi suporter yang baik sehingga tidak menimbulkan ekses[kerusuhan] seperti ini,” tegasnya.

“Mudah-mudahan ini tidak terulang, diharapkan semua masyarakat mengambil hikmah dengan membina anak-anak kita jadi suporter yang baik, yang sehat dan santun,” tutupnya.

Kontributor: Zukhronnee Muhammad