Sebanyak 640 lulusan dari 21 SMK Kesehatan se-DIY mengikuti proses sumpah bersama Asisten Tenaga Kesehatan se-DIY. Mereka adalah lulusan SMK Kesehatan yang telah lolos uji sertifikasi kompetensi dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Asnakes Indonesia dan LSP Komunitas Farmasi Indonesia.
Ketua Umum Organisasi Profesi Persatuan Asisten Tenaga Kesehatan Indonesia (PATKESINDO) Dr. Gunarmi, mengatakan peserta yang mengikuti sumpah ini memiliki kompetensi keahlian di bidang farmasi klinis dan komunitas, asisten keperawatan, dan teknik laboratorium medik.
Dia mengatakan sumpah bersama ini sebagai bagian dari aturan tenaga kesehatan dan asisten tenaga kesehatan nomor 80 tahun 2016 itu. Di mana lulusan lulusan sekolah SMK Kesehatan itu harus mengikuti uji kompetensi uji kompetensi.
“Alhamdulillah kita sudah punya lembaga sertifikasi yang namanya lembaga sertifikasi asnakes. Lembaga ini untuk menguji para lulusan SMK Kesehatan,” paparnya, Rabu (10/5/2023).
Menurutnya pengambilan sumpah atau janji ini perlu mereka lakukan kepada lulusan SMK ini supaya mereka memiliki satu beban moral bahwa dia adalah seorang profesi asisten tenaga kesehatan. Sehingga di dalam melaksanakan kegiatan nanti, asnakes ini akan mempunyai rambu-rambu, etika dan dia akan selalu mengingat sumpahnya tersebut.
Dia menambahkan pengambilan sumpah bersama ini diikuti oleh seluruh lulusan SMK Kesehatan kecuali yang tidak mengikuti uji kompetensi. Para peserta memang wajib dinyatakan kompeten dengan uji kompetensi.
“Kalau kompeten sehingga dia sudah layak bekerja Bahkan mereka sudah banyak yang bekerja ke luar negeri ke Jepang ke Korea jadi tidak hanya di Indonesia mereka sudah bisa bersaing untuk bekerja di luar negeri,”terangnya.
Dia menambahkan para pegiat di sekolah-sekolah kesehatan sudah memiliki satu konsep dan sudah mempunyai MOU atau kerjasama dengan negara-negara yang akan dituju. Di mana setelah memberikan rumus atau teori, SMK-SMK Kesehatan ini memang harus dibekali dengan kompetensi yang cukup bagus.
Gunarmi mengungkapkan selama sangat minim lulusan SMK Kesehatan yang menganggur karena hampir semuanya bekerja dan ada yang berwiraswasta. Karena lulusan SMK kesehatan tidak hanya mahir dalam urusan kesehatan tetapi juga berbagai kemampuan lainnya.
“Mereka yang melanjutkan kuliah ya dia tidak bekerja tetapi kuliah dan itu banyak hampir 40%,”terangnya.
Kabid Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DIY, Agus Priyanto mengatakan apapun yang terjadi baik dalam kondisi bencana ataupun biasa maka nakes bekerja untuk kemanusiaan. Nakes bukan ditujukan untuk mengutamakan ekonomi tetapi adalah memperjuangkan kemanusiaan.
“Ini yang membedakan dengan yang lain, tuntutan utamanya adalah kemanusiaan,”terangnya.
DIY punya budaya estetika etika dan tata krama yang terkenal kesantunan dan keramahannya, sehingga asisten nakes menjaga nama baik DIY dengan menjaga keramahan kesopanan yang sesuai nilai keistimewaan Yogyakarta.
DIY mendorong bagaimana seluruh Indonesia mendapatkan Pemerataan keadilan tenaga kesehatan. Maka orientasi lulusan SMK Kesehatan nanti tidak hanya bekerja di Pulau Jawa tetapi di seluruh Indonesia.