Subsidi Dipangkas, Trans Jogja Agresif Sulap Bus Menjadi Papan Iklan Bergerak

0
34
Salah satu iklan di Bus Trans Jogja yang mulai banyak berseliweran di jalanan Jogja belakangan ini. (zukhronnee muhammad)

Pemangkasan subsidi Trans Jogja sebesar Rp6,8 miliar oleh DPRD DIY mulai 2026 mendorong operator, PT Anindya Mitra Internasional (AMI), mencari sumber pendapatan baru. Salah satu strategi yang disiapkan adalah menjadikan armada bus sebagai media iklan berjalan.

“Kami akan menggenjot pendapatan dari sisi non-tarif untuk mempertahankan agar operasional Trans Jogja tidak terganggu,” ujar Direktur Utama PT AMI, Prayitno Bambang Hernowo, di Yogyakarta, Kamis (28/8/2025).

Prayitno menjelaskan, pada 2026 pihaknya akan menambah 25 bus yang bisa ditawarkan sebagai ruang iklan, setelah sebelumnya 55 unit sudah dibungkus branding komersial. Dengan tambahan tersebut, total armada yang dapat dimanfaatkan sebagai papan iklan bergerak akan mencapai 80 unit.

“Tahun 2026 ada tambahan 25 bus yang tahun ini belum bisa dipasarkan karena umurnya belum tiga tahun. Besok bisa kita pasarkan,” jelasnya.

Saat ini, Trans Jogja mengoperasikan 116 bus setiap hari dari total 128 unit yang dimiliki, sementara sisanya disiapkan sebagai cadangan. Menurut Prayitno, optimalisasi iklan di badan bus menjadi langkah untuk menutup kebutuhan operasional yang biasanya dipenuhi dari subsidi, mulai dari biaya bahan bakar, perawatan, hingga SDM.

“Walaupun ada pemotongan subsidi dan dialihkan ke program lain, operasional Trans Jogja tetap berjalan. Pendapatan dari iklan akan jadi penopang selain dari tarif penumpang,” tegasnya.

Subsidi Trans Jogja selama ini diberikan dengan skema subsidi net sekitar Rp80 miliar per tahun, dikurangi pendapatan tarif dari penumpang. Dengan model baru ini, PT AMI berharap keberlangsungan layanan transportasi publik tetap terjaga tanpa kenaikan tarif maupun pengurangan jam operasi. (*)