Alun-alun Sewandanan di sisi selatan Puro Pakualaman akan menjalani proses revitalisasi untuk mengembalikan fungsinya sebagai ruang publik bagi warga. Langkah ini diambil setelah para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di sekitar alun-alun dipindahkan ke Pasar Sentul beberapa waktu lalu.
“Revitalisasi dilakukan untuk mengembalikan fungsi sediakala sebagai alun-alun tempat masyarakat beraktivitas. Alun-alun kan seharusnya menjadi ruang terbuka publik,” ungkap putera sulung Adipati Pakualaman, BPH Kusumo Bimantoro, Senin (13/05/2024).
Tak hanya mengosongkan area alun-alun dari aktivitas ekonomi, rencana revitalisasi juga akan memagari Sewandanan untuk mencegah pedagang baru masuk dan berjualan di sana. Namun pagar yang akan dipasang tidak akan menutup akses warga untuk beraktivitas di alun-alun tersebut.
“Ditutup pagar agar pedagang lain tidak bisa masuk lagi ke area alun-alun. Namun pagar tidak akan menutupi akses warga untuk memanfaatkan alun-alun sebagai ruang publik,” terang Gusti Kusumo.
Kedepannya, alun-alun hanya akan difungsikan untuk kegiatan non-ekonomi seperti berolahraga, sholat Idul Fitri/Adha, serta aktivitas masyarakat lainnya. Kegiatan jual beli akan dilakukan di Pasar Sentul yang memang diperuntukkan bagi para pedagang.
Konsep revitalisasi masih menunggu keputusan dari pihak Kadipaten Pakualaman dan persetujuan Pemerintah Daerah DIY. Namun diharapkan alun-alun bisa segera disulap menjadi ruang publik yang bebas dari aktivitas ekonomi dalam waktu dekat.
Kontributor: Zukhronnee Muhammad