Masalah Sampah Kembali Hantui Warga Kota Jogja, Menggunung di Depo dan Nyaris Overload

0
3
Sampah membludak di salah satu depo sampah Kota Jogja. (zukhronnee muhammad)

Sekitar 2.000 ton sampah masih tertahan di depo atau tempat penampungan sementara di Kota Jogja, memicu kekhawatiran darurat kebersihan menjelang penutupan total TPA Piyungan pada 2026.

Kepala Dinas Lingkungan hidup Kota Jogja, Rajwan Taufiq, mengungkapkan kondisi depo saat ini nyaris overload dengan hanya tersisa kuota pembuangan 2.400 ton hingga Desember 2025.

“Jadi, jatah pembuangan dari Kota Jogja ke Piyungan per bulannya hanya 600 ton,” kata Rajwan saat dikonfirmasi, Selasa (9/9/25).

Padahal, produksi sampah harian Kota Jogja mencapai 260-300 ton, sementara kapasitas pengolahan Unit Pengolahan Sampah (UPS) hanya 190 ton per hari, menyisakan gap 50-70 ton yang terakumulasi di depo.

Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo mempertegas krisis ini dengan mengatakan bahwa kuota pembuangan sampah ke TPA Piyungan akan dihentikan mulai 2026. 

“Jadi sampah yang ditumpuk di depo seperti sekarang ini sudah close mulai tahun 2026. Kalaupun ada kuota, bukan open dumping atau landfill,” ungkap Hasto.

Mulai 2026, hanya sampah yang diolah dengan insinerator atau RDF (Refuse Derived Fuel) yang masih bisa dibuang ke TPA Piyungan.

Sebagai antisipasi, Pemkot mengintensifkan program Masyarakat Jogja Olah Sampah (Mas Jos) dengan membagikan gerobak berember organik ke seluruh RW. Sampah organik akan diambil obstaker atau peternak untuk mengurangi beban depo.(*)