Kecelakaan tunggal becak motor (bentor) di depan Taman Pintar, Kamis (9/10/2025) malam, menyita perhatian warga dan wisatawan. Peristiwa sekitar pukul 21.50 itu menyebabkan penumpang yang merupakan wisatawan luar kota terluka di bagian kepala setelah rangka bentor tiba-tiba patah di tengah perjalanan.
Pengemudi bentor mengaku sempat disalip mobil dari sisi kanan sebelum kendaraannya oleng dan akhirnya patah rangka. Korban kemudian dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Jogja untuk mendapat perawatan.
Plt Kasi Humas Polresta Jogja, Iptu Gandung Harjunadi, menyebut kecelakaan itu terjadi karena rangka bentor tidak memenuhi standar keamanan.
“Desain rangka bentor tidak mempertimbangkan beban dan tegangan di jalan, serta bahan yang dipakai kurang bagus. Akibatnya, kendaraan tidak optimal saat digunakan mengangkut orang atau barang,” ujarnya saat dihubungi Jumat (10/10/2025).
Sekda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, menilai kejadian ini menjadi pengingat pentingnya penataan moda transportasi wisata di Jogja. Ia menegaskan, pemerintah tidak bermaksud menghapus pekerjaan pengemudi bentor, tetapi menata agar lebih aman dan tertib.
“Sejak dulu kami sudah berkoordinasi dengan paguyuban bentor. Pemerintah bukan ingin melarang, tapi menata. Solusinya sudah ada, seperti becak kayuh dan becak listrik,” kata Ni Made.
Menurutnya, kawasan Malioboro hanya ideal untuk sekitar 50 becak, sementara jumlah bentor di lapangan mencapai ribuan.
“Kalau tidak ditata, kawasan jadi semrawut dan pejalan kaki terganggu. Penataan ini untuk keamanan dan kenyamanan semua pihak,” tegasnya.
Ni Made menambahkan, Pemda DIY akan mempercepat koordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Pemkot Jogja agar proses penertiban berjalan tanpa mematikan ekonomi warga.(*)