Dalam upaya menjaga estetika Kota Jogja sebagai salah satu destinasi wisata unggulan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja menggiatkan penataan kabel fiber optik yang dianggap mengganggu pemandangan. Kabel-kabel yang sebelumnya tergantung melintang di udara, saat ini secara bertahap mulai dipindahkan ke bawah tanah dengan sistem ducting.
Penjabat Wali Kota Jogja, Sugeng Purwanto, menegaskan pemindahan kabel tersebut sama sekali tidak mengganggu layanan telekomunikasi bagi masyarakat. “Fungsinya tetap sama, normal, hanya letaknya dipindah ke bawah,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Sugeng mengungkapkan, pemandangan ‘hutan kabel’ di Kota Jogja saat ini jauh dari kesan estetik yang seharusnya dimiliki kawasan bersejarah ini. Padahal, keindahan dan pesona Jogja menjadi daya tarik penting bagi wisatawan.
“Ibarat ada hutan kabel di jalanan Kota Jogja. Makanya, kita lakukan penataan, untuk memunculkan kesan indah dan enak dipandang,” paparnya.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian (Diskominfosan) Kota Jogja, Tri Hastono, mengungkapkan hingga saat ini sudah 7,7 kilometer kabel fiber optik yang berhasil dipindahkan ke bawah tanah.
Proses tersebut akan dilanjutkan tahun ini dengan dukungan anggaran dari APBD dan perusahaan penyedia jasa telekomunikasi.
Meski demikian, Tri menyebut pihaknya harus melakukan pendekatan khusus agar proyek ‘babat hutan kabel’ ini berjalan mulus. Pengalaman di daerah lain menunjukkan seringkali muncul tantangan dalam upaya serupa.
“Dengan demikian, teman-teman sudah siap. Mulai membuat perhitungan-perhitungan untuk mendukung kebijakan ini,” pungkasnya.
Kontributor: Zukhronnee Muhammad
